Praktek Melakukan Tayamum
Ketika seseorang hendak shalat dan menggunakan tayamum maka akan berbeda dengan praktek wudhu seperti biasa. Dalam praktek tayamum sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Saw, berdasarkan hadits dari Amr bin Yasir ra mengenai praktek tayamum yaitu sebagai berikut:
  1. Menyimpan dan memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan tanah sekali kemudian meniupnya
  2. Menyapu wajah dengan kedua telapak tangan
  3. Menyimpan dan memukulkan kembali kedua telapak tangan ke tanah sekali kemudian meniupnya
  4. Mengusap tangan kanan dengan tangan kiri dan juga sebaliknya
Dalam usapannya sebagian ulama menyatakan cukup sekali saja, namun ada juga yang menyatakan lebih baik dilakukan dua kali. Sedangkan menurut keterangan karya Sayyid Saabiq, dalam melaksanakan tayamum terdapat beberapa rukun, yaitu:
  1. Niat dalam hati untuk bertayamum karena Allah.
  2. Mengambil debu halus dan diusapkan pada anggota tubuh tayamum.
  3. Mengusap kedua belah tangan hingga siku dengan dua kali usapan debu tersebut.
  4. Tertib atau berurutan.
Untuk batalnya tayamum sama seperti batalnya untuk berwudhu dan jika menemukan air sebelum shalat (bagi yang boleh bertayamum karena tiak ada air). Tayamum boleh digunakan dalam beberapa masa selagi tidak ada air dan ketika menemukan air maka tayamumnya diganti dengan wudhu seperti biasa. Penggunanaan tayamum untuk shalat hanya boleh untuk satu kali shalat, jadi satu tayamum untuk satu kali shalat fardhu, sehingga ketika akan shalat yang fardhu lainnya maka harus melakukan tayamum lagi walaupun belum batal. Selain berfungsi dalam menghilangkan hadats kecil, tayamum juga dapat digunakan ketika hadats besar (junub). Namun menurut sebagian ulama untuk junub ini harus diganti tayamumnya dengan mandi besar jika ia telah menemukan air. Bagi mereka yang bertayamum maka ia disunahkan untuk berdoa sebagaimana doa orang yang telah melakukan wudhu biasa ketika selasai dari tayamumnya. Tayamum bertujuan dalam mensucikan kita dan sebagai suatu keringan bagi manusia dalam menjalankan ibadah kepada-Nya. Firman Allah Swt,”Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”. (QS. Al-Maa-idah:6). Wallahu ‘Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *