Hukum Masuk WC Membawa Al-Qur’an Dalam Hp
Di jaman modern yang serba canggih ini, segala perkara yang dulunya lama  bisa menjadi cepat, jarak yang jauh bisa menjadi dekat dan yang dulunya sulit menjadi mudah. Majunya teknologi memberi banyak dampak positif bagi yang menggunakannya. Namun disamping kemudahan yang diperoleh muncul juga hukum baru terhadap suatu perkara yang dulunya tidak ada menjadi ada. Misalkan seseorang yang membawa Al-Qur’an ke dalam WC, ketika Al-Qur’anya masih berupa catatan dalam bentuk mushaf maka sepakat para ulama melarangnya karena hal ini tidak sopan membawa Al-Qur’an yang suci ke tempat yang kurang terhormat. Sama juga seperti membaca ayat Al-Qur’an dalam hp ketika di WC maka hal ini pun dilarang. Lalu bagaimana jika Al-Qur’annya berada dalam handphone? Berbentuk aplikasi hp? Apakah ini juga sama hukumnya seperti membawa mushaf Al-Qur’an.. Dalam hukum membawa tulisan atau bacaan Al-Qur’an dalam hp ke WC. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum membawa Al-Qur’an dalam hp yang dibawa masuk ke dalam WC, maka hal ini tidak mengapa karena tulisan ayat-ayat Al-Qur’an atau suara dari Al-Qur’an yang dibawa  ini tidak nampak alias tersembunyi. Mereka menganalogikan ketika seorang yang hafiz Al-Qur’an (penghapal Al-Qur’an). Seorang yang hafiz di dalam memori otaknya tersimpan firman-firman Allah Swt. Meskipun begitu ia tetap boleh masuk ke WC karena merupakan hafalan bentuk tulisan dalam memori otak, itu pun selama ia tidak membaca ayat-ayat Al-Qur’an di dalam tempat yang kurang terhormat ini. Sehingga walau hp yang ada tulisan Al-Qur’annya di bawa ke dalam WC asalkan tidak di buka atau sengaja dibaca maka itu tidak mengapa. Al-Qur’an adalah kitab suci, maka sudah sewajarnya untuk mensucikannya dari tempat-tempat yang kurang terhormat. Sebagai salah satu bukti nyata cinta kita terhadap Al-Qur’an yaitu membaca dan mengamalkannya, namun disamping itu pula hal-hal kecil seperti menjaganya dari segala kesucian, baik  tempat, pemeliharaan dan penggunaan mushaf Al-Qur’an dengan baik. Tidak ada amal yang besar yang didahului dulu dari amal yang terlihat kecil dan dianggap ‘sepele’. Ketika kita istiqamah dalam hal yang terlihat kecil, maka hal yang besar pun akan mudah dalam penerapannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *