fakta-fakta serangga di muka bumi
Pada kali ini saya akan membahas tentang fakta-fakta serangga di dunia. Baca dengan seksama agar anda dapat memahami inti dari topik berikut. Keanekaragaman serangga telah ditemukan pada periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu). Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah ditemukan menyerupai bentuk sekarang. Sayap serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan dari kutikula serangga yang membantu tubuh menyerap panas, kemudian hanya menjadi organ untuk terbang. Pandangan lain juga mengatakan bahwa sayap memungkinkan hewan meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga air. Hipotesis lain menyatakan bahwa fungsi sayap serangga untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang. fakta-fakta serangga di muka bumi Umumnya serangga mengalami metamorfosis lengkap, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago. Beberapa metamorfosis urutan yang sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera. Metamorfosis tidak sempurna adalah tahapan siklus hidup: telur, nimfa, dan imago. larva meninggalkan telur disebut eclosion. Setelah eclosion, serangga baru ini atau sepenuhnya mirip dengan seperti induknya. Tahap dewasa biasanya mereka memiliki ciri-ciri perilaku makan yang lebih banyak. Lebih dari 800.000 spesies serangga telah ditemukan. Ada 5.000 spesies capung bangsa (Odonata), bangsa 20.000 spesies belalang (Orthoptera), bangsa 170.000 spesies kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), lalat dan kerabat bangsa 120.000 (Diptera), bangsa 82.000 spesies kepik (Hemiptera ), bangsa 360.000 spesies kumbang (Coleoptera), dan bangsa 110.000 spesies semut dan lebah (Hymenoptera). Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksi tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun. Pertumbuhan pada serangga dikendalikan dengan menggunakan bobot badan referensi, biasanya dalam bentuk tangga dan di setiap rumah tangga digambarkan oleh hilangnya kulit tua (exuvium), yang merupakan suatu proses yang disebut molting. Oleh karena itu pada setiap tahap, serangga tumbuh sampai dimana pembungkus luar terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *