Fungsi Darah bagi manusia







Dari artikel sebelumnya yang berjudul "manusia pada dasarnya air" dijelaskan bahwa sebagian bersar komposisi tubuh manusia terdiri atas zat cair yaitu berupa darah. Darah merupakan salah satu komponen tervital bagi manusia. Semua fungsi organ maupun sistem yang ada pada tubuh berjalan karena adanya sistem peredaran darah. Namun yang perlu kita ketahu apa sih sebenarnya fungsi darah itu sendiri bagi manusia?. Darah itu sendiri bearada dalam sistem kardiovaskuler. Dalam sistem tersebut jantung akan memompa darah secara serentak ke dalam dua sistem peredaran darah, yang mana kita ketahui ada dua sisitem peredaran darah

1. sistem peredaran darah kecil
pada sistem ini skema per edaran darah adalah dari bilik kanan darah dipompakan ke paru-paru yang kemudian akan dipompakan lagi ke serambi kiri
2. sistem per edaran darah besar skemanya adalah darah mdipompakan dari bilik kiri menuju seluruh tubuh dan kembali masuk ke bagian jantung serambi kanan
Adapun fungsi dari darah ini meliputi
1. membawa zat asam yang kita kenal dengan oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh kita. Pada anyaman kapiler yang berada di sekitar sel-sel tubuh, zat asam tersebut dilepaskan, dan pada saat yang bersamaan karbon dioksida atau co2 diambil untuk dibawa ke jantung. Dengan melalui sistem peredran darah pendek, karbon dioksida tersebut diantarkan ke paru-paru, di mana karbondioksida dilepasan.
2. membawa berbagai jenis sari makanan yang banyak mengandung vitamin dan zat-zat lainya yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh kita
3. membawa berbagai macam hormon dari kelenjar endoktrin dan enzim tersebut dibawanya ke bagian organ tubuh lainya yang akan dinggunakan dalam sistem kerja organ
4. darah khusus nya sel darah putih atau yang kita kenal leukosit berfungsi untuk membunuh kuman penyakit
5,berfungsi untuk mengatur suhu tubuh , dengan jalan menyerap tanah panas ketika melewati alat aktif bekerja dan kemudian melepas darah yang ada di permukaan tubuh
6. mengatur berbagai macam unsur unsur kimia dalam tubuh agar jumlahnya relatif konstan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *