Kabupaten Tasikmalaya merupakan kabupaten yang terkenal akan kerajinan tangan dan tempat wisata alamnya yang semua itu adalah suatu kebanggaan bagi warganya. Kalau kita hendak berwisata ke kabupaten Tasikmalaya kita dapat mengunjungi objek wisata pemandian air panas Galunggung, kampung tradisional kampung adat Naga, Situ Gede, Agrowisata Kebo Cipatujah, Taman Laut Sindangkerta, Perkampungan Nelayan Pamayangsari, Penyu langka di Pantai Pamayangsari, Pantai Karangtawulan, Goa Saparwadi dan Makam Syeh Abdul Muhyi di Pamijahan dan lainlainnya lagi.
Yang disebutkan di atas mungkin anda sudah mengenalnya bahkan sudah pernah mengunjunginya. Namun ada satu tempat wisata yang tidak populer tapi sering dikunjungi oleh para wisatawan yaitu objek wisata Rumah Batu yang berlokasi di gunung Cantigi blok Pasingpongpok dusun Sukawangi desa Cibatu kecamatan Karangnunggal kabupaten tasikmalaya Jawa Barat.
Aneh tapi nyata dan berada di pedesaan yang jauh dari kota, rumah batu ini dirancang oleh seorang lelaki mantan tukang kayu yang bangkrut beserta seorang lelaki yang sangat lugu Aji Najidin namanya. Mereka terinspirasi untuk membuat sesuatu yang aneh dan meyakinkan. Dari hamparan sebuah bukit batu yang merupakan kaki gunung Cantigi ini berkat krestivitasnya menjadi sebuah bangunan rumah yang unik. Di atas lahan yang memang miliknya seluas 750 meter persegi, bangunan ini dikerjakan dengan penuh kesabaran dan keuletan selama 3 tahun dan berhasil membangun ukuran rumah 6 x 25 meter yang terdiri dari 2 kamar tidur, dapur, ruang tamu, terowongan dan WC. Selain itu terdapat pula warung tempat berjualan makanan dan minuman.
Bangunan yang berhasil dikerjakan dengan tangan berbakat dan telaten ini menghabiskan dana sekitar Rp. 30 juta rupiah ditambah 4 buah belincong, 250 buah pahat, 5 buah martil dan 2 buah linggis. Tempat ini bermodalkan pribadi tidak ada campur tangan baik dari pemerintah daerah maupun investor, jadi tidak heran jika kita masuk tanpa dipungut biaya hanya tersedia kotak amal yang mana dananya akan disumbangkan untuk keperluan DKM Cintasari Pasirpongpok.
Bila anda hendak mengunjungi tempat wisata ini, ada beberapa jalur yang dapat kita tempuh. Pertama dari arah Tasikmalaya kota menuju arah selatan dan belok di Batuawang Desa Setiawaras. Kedua bisa belok dari alun-alun Cikukulu menuju arah selatan sejauh 7 km.
Bertamu Ke Rumah Batu Tasikmalaya
Kabupaten Tasikmalaya merupakan kabupaten yang terkenal akan kerajinan tangan dan tempat wisata alamnya yang semua itu adalah suatu kebanggaan bagi warganya. Kalau kita hendak berwisata ke kabupaten Tasikmalaya kita dapat mengunjungi objek wisata pemandian air panas Galunggung, kampung tradisional kampung adat Naga, Situ Gede, Agrowisata Kebo Cipatujah, Taman Laut Sindangkerta, Perkampungan Nelayan Pamayangsari, Penyu langka di Pantai Pamayangsari, Pantai Karangtawulan, Goa Saparwadi dan Makam Syeh Abdul Muhyi di Pamijahan dan lainlainnya lagi.
Yang disebutkan di atas mungkin anda sudah mengenalnya bahkan sudah pernah mengunjunginya. Namun ada satu tempat wisata yang tidak populer tapi sering dikunjungi oleh para wisatawan yaitu objek wisata Rumah Batu yang berlokasi di gunung Cantigi blok Pasingpongpok dusun Sukawangi desa Cibatu kecamatan Karangnunggal kabupaten tasikmalaya Jawa Barat.
Aneh tapi nyata dan berada di pedesaan yang jauh dari kota, rumah batu ini dirancang oleh seorang lelaki mantan tukang kayu yang bangkrut beserta seorang lelaki yang sangat lugu Aji Najidin namanya. Mereka terinspirasi untuk membuat sesuatu yang aneh dan meyakinkan. Dari hamparan sebuah bukit batu yang merupakan kaki gunung Cantigi ini berkat krestivitasnya menjadi sebuah bangunan rumah yang unik. Di atas lahan yang memang miliknya seluas 750 meter persegi, bangunan ini dikerjakan dengan penuh kesabaran dan keuletan selama 3 tahun dan berhasil membangun ukuran rumah 6 x 25 meter yang terdiri dari 2 kamar tidur, dapur, ruang tamu, terowongan dan WC. Selain itu terdapat pula warung tempat berjualan makanan dan minuman.
Bangunan yang berhasil dikerjakan dengan tangan berbakat dan telaten ini menghabiskan dana sekitar Rp. 30 juta rupiah ditambah 4 buah belincong, 250 buah pahat, 5 buah martil dan 2 buah linggis. Tempat ini bermodalkan pribadi tidak ada campur tangan baik dari pemerintah daerah maupun investor, jadi tidak heran jika kita masuk tanpa dipungut biaya hanya tersedia kotak amal yang mana dananya akan disumbangkan untuk keperluan DKM Cintasari Pasirpongpok.
Bila anda hendak mengunjungi tempat wisata ini, ada beberapa jalur yang dapat kita tempuh. Pertama dari arah Tasikmalaya kota menuju arah selatan dan belok di Batuawang Desa Setiawaras. Kedua bisa belok dari alun-alun Cikukulu menuju arah selatan sejauh 7 km.