Di beberapa daerah di Indonesia tanaman seledri dikenal dengan nama saladri, saledri, saleri, dasri dan daun sop atau daun soh. Bahkan orang Cina menyebutnya dengan nama guncai. Tanama ini berasal dari daerah subtrifik Eropa dan Asia dan merupakan tanaman yang tumbuh di daerah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 900 m dpl.
Seledri merupakan tanaman setahun yang berbentuk seperti rumput, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 50 cm. Berakar tunggang dan banyak akar samping yang dangkal. Tanaman ini mengandung flavonoid, tanin 1%, saponin, minyak asiri, flavoglokosida, kolin, asparagine, apigenin, zat pahit dan vitamin A, B dan C.
Banyak sekali manfaat seledri bagi penyembuhan penyakit terutama sebagai penawar asam urat, mengontrol darah tinggi, bisul, memar, bengkak dan pencegah penyakit stroke. Adapun cara pengolahan tanaman seledri untuk digunakan sebagai ramuan adalah sebagai berikut :
Resep 1
Bahan yang dibutuhkan :
- Biji seledri sebanyak 2 sendok makan atau 3,9 gram biji seledri
- Rebuslah biji seledri tadi dengan 2 liter air bersih kurang lebih selama 3 jam dengan menggunakan api kecil.
- Minumlah air rebusan tadi sebanyak 1 cangkir selagi hangat
- Minumlah 3 sampai 4 kali dalam sehari tergantung beratnya penyakit
- Akar, daun dan batang seledri dicuci hingga bersih, lalu dipotong kecil-kecil
- Rebuslah hasil potongan dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira 1 gelas
- Minumlah dalamkeadaan dingin tapi sebelumnya harus disaring dulu
- 15 gram daun seledri, kira-kira 30-40 lembar daun
- 1 gelas Air yang telah matang
- Campurkan daun seledri ke dalam air matang dan diamkan beberapa menit
- Remaslah dan peras-peras daun seledri kemudian disaring
- Minumlah 3 sampai 4 kali sehari, tergantung beratnya penyakit
- 15 gram atau sekitar 40 lembar daun seledri segar
- 7 lembar daun sambung senyawa
- Semua bahan dicuci bersih
- Rebuslah dalam 600 cc air sampai tersisa setengahnya,
- Setelah hangat saringlah air rebusan tadi
- Ramuan itu diminum 3 kali sehari dalam keadaan hangat.