Menjadi orang besar bkan berarti badan kita yang mesti diperbesar. Orang besar disini adalah orang yang sukses, terpandang, maju dan berwibawa. Sebagai manusia yang tak pernah puas, kita akan selalu berusaha menjaga harga diri bahkan berusaha lagi untuk meningkatkan derajat hidup kita dihadapan orang lain. Nah untuk menjadi orang besar, kita juga mesti memperbesar kapasitas diri kita baik itu secara lahir maupun batin.
Seseorang yang kaya raya dan hartanya itu adalah pemeberian dari orang tua atau dapat dikatakan sebagai warisan. Belum tentu dia akan bisa membawa dirinya menjadi orang besar. Hal ini dikarenakan ada jasa orang lain yang sangat besar dalam kekayaannya yaitu orang tuanya. Tapi dia akan jadi orang besar apabila bisa memanfaatkan hartanya untuk kepentingan orang besar dan dia secara mental dan intelektual bisa mengendalikan hartanya itu. Beda dengan orang yang kaya tapi dia sendiri yang merintis kekayaanya bukan hasil pemberian orang lain. Sia mengalami jatuh bangun dalam bisnisnya, dia juga mengalami betapa sakitnya jadi orang miskin, dan dia juga mengalami betapa pedihnya perjuangan untuk menjadi seorang yang dihargai. Jadi secara mental orang ini mendapatkannya. Dia tahu bagaimana cara untuk bangun ketika jatuh dan dia juga tahu bagaimana mengobati kepedihan. Orang yang kaya karena pemberian biasanya dia mempunyai seorang motivator atau sering mengikuti training motivasi. Akan tetapi motivator bagi orang kaya perintis adalah kepedihannya.
Nah kita termasuk yang mana..?? mau masuk yang mana juga asal kapasitas kita diperbesar maka kita akan jadi orang besar. Sebagaimana Tuhan memberikan rezeki bagi kita dengan adil tapi tergantung usaha kita untuk mendapatkannya. Orang yang rajin akan dapat hasil yang banyak dan yang malas pasti sedikit.
Ada beberapa hal dalam diri kita yang mesti diperbesar kapasitasnya. Yaitu :
- Cara berfikir, berfikirlah seperti berfikirnya orang-orang besar. Dia selalu tepat dalam mengambil keputusan, tegas dan hati-hati.
- Emosional atau mental, orang besar rata-rata mempunyai mental baja, dia tahan banting dan tidak cengeng.
- Ketahanan atau kesabaran dalam menghadapi permasalahan. Hal ini yang sangat sulit untuk diperbesar, karenanya banyak pengusaha yang gulung tikar, bangkrut dan depresi.
- Ibadah kepada sang pencipta, banyak orang yang menganggap bahwa kesuksesannya adalah hasil usahanya sendiri tapi dia tidak sadar siapa yang berkuasa atas dirinya. Dia melupakan Tuhannya setelah dia kaya.