Napsu makan anak yang baik menjadi salah satu kebahagiaan bagi orang tua yang melihatnya. Anak yang napsu makannya baik cenderung menjadi anak yang sehat dan memiliki badan yang kuat.
Saat anak memiliki napsu makan yang baik harus diperhatikan juga agar anak tidak memiliki napsu makan yang berlebihan karena bisa menyebabkan anak memiliki risiko obesitas.
Obesitas adalah penumpukan lemak yang tinggi dalam tubuh, sehingga membuat berat badan berada di luar batas ideal. Terdapat risiko obesitas yang mengintai anak, akan berdampak buruk pada kesehatan anak itu sendiri, dan berbagai macam penyakit yang akan menyerang.
Obesitas disebabkan oleh berbagai macam hal yang terjadi pada diri anak baik itu dari segi fisik maupun psikologis. Berikut penyebab obesitas pada anak :
- Pola makan anaka yang buruk
- Suka makan dan ngemil
- Kurangnya olahraga
- Riwayat keluarga mengalami obesitas
- Penyakit medis (endokrin, masalah-masalah neurologis)
- Obat (steroid, beberapa obat psikiatris)
- Stres atas suatu kejadian atau perubahan (perpisahan, perceraian, pindah lingkungan, kematian, pelecehan)
- Masalah dengan keluarga atau teman
- Rasa rendah diri
- Depresi atau masalah emosional lainnya
Menghindari terjadinya obesitas pada anak yang harus dilakukan orang tua yaitu
Pertama, selalu periksa pertambahan berat badan anak. Periksalah dengan menggunakan panduan yang tepat, yaitu dengan menggunakan kurva pertambahan berat badan anak yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
RUMUS BERAT BADAN IDEAL ANAK BALITA :
Berat Badan Ideal pada bayi atau balita dapat dihitung dan disesuaikan dengan jenis kelamin, anak laki-laki dan perempuan berbeda. Menurut WHO, berat badan ideal untuk usia 3 bulan adalah 5,1 kg - 8,0 kg dan untuk anak usia 3 tahun adalah 11,4 kg - 18 kg.
CARA MENGHITUNG BERAT BAYI IDEAL :
- Untuk anak dibawah 12 bulan : BBI = (n : 2) + 4
atau (umur (bln) : 2 ) + 4
- untuk anak 1-10 thn : BBI = (2 x n) + 8
atau (2 x umur (thn)) + 8
Kedua, perhatikan apakah anak yang mulai sulit untuk beraktivitas akibat pola makan dan bentuk tubuh yang berlebih. Para ahli nutrisi menyarankan untuk mulai mengontrol dan mengawasi berat badan dan napsu makan anak sejak dini untuk menghindari obesitas.
Ketiga, berikan pemahaman soal rasa lapar dan kenyang. Sebuah studi yang dilakukan di Britania Raya menemukan, anak yang kecenderungan obesitas memiliki sensitivitas yang rendah terhadap rasa lapar dan kenyang.
Mereka tidak bisa membedakan antara lapar dan kenyang, dan mereka mempunyai ketertariakn yang tinggi dengan makanan.
Keempat, bentuk pola makan dan pola lapar. Pola makan anak dapat dibentuk sejak masih bayi, saat anak baru mengenal makanan pendamping yaitu ASI.
Membentuk pola lapar anak dengan cara menentukan jam-jam makan yang diterapkan secara konsisten. Ini akan memudahkan untuk mengenali kapan anak merasa lapar dan butuh makanan berat atau sekadar camilan.
Kelima, memberikan menu makan yang sehat. Jangan membiasakan anak kecil mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan siap saji atau junk food, serta makanan yang mempunyai kadar gula dan kolestrol yang tinggi. Saat anak minta camilan berikan mereka camilan sehat berupa buah-buahan segar dan makanan rendah kalori.
Keenam, alihkan perhatian. Jika anak menangis dan mengalami tantrum atau ledakan kemarahan karena menginginkan makanan-makanan yang dilarang, coba anda alihkan perhatian mereka. Seperti orang dewasa pada umumnya, anak yang mengalami rasa bosan akan menyibukkan diri dengan makanan.
Oleh karena itu, buatlah anak menjadi sibuk dengan kegiatan yang disukai oleh anak. Ajaklah anak untuk bermain dan kegiatan di luar ruangan. Banyak bergerak juga baik untuk membakar lemak dan kalori di tubuh anak.
Ketujuh, jangan menggoda dengan makanan. Biasanya anak-anak mempunyai snsitivitas terhadapa aroma, rasa, dan bentuk makanan. Jangan menggoda mereka dengan menampilkan bentuk dan mengumbar aroma makanan di depan mereka. Biasakan kepada mereka untuk selalu makan dengan keluarga di meja makan, bukan di tempat tidur atau sambil menonton TV.
Kedelapan, anak adalah cerminan orang tua. Orang tua harus mencotohkan pola makan yang baik di depan anaknya. Orang tua juga perlu mencari tahu penyebab napsu makan anak yang berlebih. Mungkin penyebabnya justru kebiasaan makan yang buruk.