Cerita tentang Dajjal yang akan turun ketika menjelang hari kiamat tentunya harus menjadi keyakinan tersendiri bagi orang Islam. Dalam suatu hadis ketika Dajal turun ia mengaku bahwa dirinya sebagai tuhan, dengan kekuatannya ia dapat menghidupkan orang yang mati. Di tangan kanannya ia membawa segala kenikmatan atau gambaran surga, yang sebenarnya adalah kesengsaraan atau neraka dan di tangan kirinya ia membawa penderitaan, yang sesungguhnya adalah kenikmatan atau surga.
Dan dajal pun akan menguasai seluruh bumi dan seisinya kecuali tiga tempat yang tidak dapat di masukinya, yaitu kota Mekah , Madinah dan Masjidil Aqsa di Palestina. Bahkan di masjidil Aqsa sendiri merupakan tempat kekalahan Dajal dari nabi Isa as. Lalu siapak Dajal yang banyak disebutkan dalam hadits Rasul ini, apakah ia dari golongan bangsa Jin atau manusia seperti kita ?
Dari aqidah para sahabat dan kaum muslimin, Dajal adalah termasuk bani Adam. Ia memiliki ciri sebagaimana manusia, jadi bukan jin atau golongan makhluk lainnya. Hal ini bisa kita perolah dari suatu hadits riwayat Muslim yang menyebutkan tentang riwayat Tamim ad-Dari yang bertemu dajal saat terdampar di sebuah pulau, dan Nabi Saw membenarkan tentang pertemuan itu adalah dajjal.
Sedangkan hadits lain dari Abdullah bin Umar bahwa Nabi Saw bercerita tentang dajjal. “Tiba-tiba saya melihat ada sosok laki-laki yang gempal, warna kulitnya merah , rambutnya sangat keriting dan matanya buta sebelah, seolah bola matanya seperti buah anggur yang keluar. Para malaikat mengatakan itu dajjal (HR. Bukhari).
Dari hadits-hadits di atas menunjukan bahwa dajjal adalah sebangsa manusia, ia adalah sosok yang kongkrit, bukan abstrak, bukan pula suatu sistem, karena dajjal memiliki ciri-ciri sebagaimana manusia biasa. Namun dari ciri fisik yang sama dajjal mempunyai kekuatan yang jauh berbeda dari manusia kebanyakan, ia dapat menghidupkan dan mematikan, menurunkan hujan dan menghentikannya, dan yang lainnya. Sehingga buat orang yang kurang imannya dapat masuk menjadi pengikut dajjal.
Wallahu a’lam