Keutamaan Shalat Dhuha
Dalam beribadah kepada Allah Swt, bagi setiap muslim yang beriman dapat dilakukan dengan berbagai cara, waktu dan kesempatan. Tetapi selain ibadah yang tidak ditentukan waktunya ada juga ibadah yang dalam pelaksanaannya telah ditentukan waktu-waktunya. Misal dalam ibadah shalat baik yang wajib dan yang sunah diatur dalam pelaksanaannya. Salah satu bentuk ibadah sunah yang sudah ditentukan waktunya yaitu ibadah shalat dhuha. Shalat sunah dhuha biasanya dilaksanakan sewaktu pagi, sekitar pukul 08.00 sampai menjelang waktu dzuhur. Shalat dhuha ini ditujukan ketika kita meminta kemudahan di dalam rezeki, usaha, dan sebagainya. Shalat dhuha ini dianjurkan kepada siapa saja yang mengharapkan kemudahan dalam mencari rezeki, karena di dalam shalat terdapat keutamaan-keutamaan yang berbeda dari shalat sunah lainnya yaitu:
  1. Shalat dhuha sebagai pencukup dari sedekah tulang-tulang ruas. Dalam tubuh kita memiliki tulang ruas yang satu sama lain saling bersambung untuk membentuk dan menopang tubuh kita, dan setiap harinya dari tulang ruas ini harus disedekahi. Jika kita shalat dhuha maka hal ini sudah tercukupi, sebagai mana hadits dari Abu Dzar ra,bahwa nabi Saw perbah bersabda, “Tiap pagi ada kewajiban sedekah bagi tulang kalian, setiap tasbih adalah sedekah, tahmid adalah sedekah, takbir adalah sedekah, memerintahkan untuk membuat kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah, dan semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua rakaat shalat dhuha.  (HR. Muslim)
  2. Merupakan shalatnya orang-orang yang bertaubat. Hal ini berdasarkan kepada sebuah hadits dari Rasul Saw bahwa, “Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah saat berdirinya anak unta karena teriknya matahari, (HR Muslim). Hadits di atas selain menjelaskan tentang shalat taubatnya seseorang bisa dilakukan dengan shalat dhuha, juga dapat diartikan dengan keutamaan shalat dhuha yaitu waktu matahari sudah terik.
  3. Wasiat dari Rasulullah Saw. Rasulullah Saw sangat mewanti umatnya untuk senantiasa melaksanakan shalat dhuha. Hal ini dikarenakan betapa besarnya pahala dan keberkahan yang terkandung dalam shalat dhuha, selain memudahkan dalam  mendapat rezeki yang baik. Shalat  dhuha dikerjakan minimal dua rakaat setiap harinya. Salah satu hadits tentang shalat dhuha diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, “ Kekasihku (Nabi Saw) mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa tiga hari tiap bulan, melakukan dua rakaat shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur”. (HR. Bukhari-Muslim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *