Sifat-Sifat Mazmumah
Sebagai makhluk yang fana dan terkena sifat hilaf dan lupa, dalam karakter manusia terdapat dua sifat yang saling berlawanan yaitu sifat-sifat yang baik (mahmudah) dan sifat-sifat buruk (mazmumah). Jika sifat mahmudah yang mendominasi dalam keseharian perbuatannya, maka ia tergolong orang yang baik. Namun jika sifat mazmumah yang mendominasi perbuatannya maka ia tergolong kepada orang yang tidak baik.Ketika sifat mazmumah yang lebih banyak ada dalam kehidupan itu tandanya orang tersebut harus segera bertaubat kepada Allah Swt. Banyaknya perbuatan mazmumah yang dilakukan menandakan ia berada dalam kekosongan iman dan ilmu yang bermanfaat.Hal seperti ini tentunya jika dibiarkan akan mengakar kuat di dalam hati sehingga mereka yang melakukan perbuatan mazmumah ini seperti biasa dan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun tatkala melakukannya. Banyak sifat-sifat mazmumah yang sadar atau tidak kita sering melakukannya, sehingga harus kita ketahui diantara yang menjadi sifat-sifat mazmumah. Diantara sifat-sifat mazmumah yaitu:
  1. Riya yaitu suatu sifat yang ketika melakukan suatu perbuatan baik ingin agar perbuatan tersebut dilihat oleh orang lain (pamer).
  2. Ujub yaitu perbuatan yang merasa diri lebih hebat dari yang lain, ia menganggap kalau orang lain tidak lebih hebat darinya.
  3. Sum’ah yaitu perbuatan ingin didengar atau diceritakan oleh orang lain ketika ia berbuat kebaikan.
  4. Hasad atau dengki yaitu sifat yang merasa tidak senang akan kebahagiaan atau rejeki yang diperoleh orang lain. Ia ingin agar nikmat atau rejeki orang lain tersebut pindah kepadanya. Bagi yang memiliki sifat ini ia akan merasa senang jika orang lain susah dan merasa susah jika orang lain senang.
  5. Su’udzan atau prasangka buruk yaitu perbuatan yang menaruh curiga yang jelak kepada orang lain. Apapun yang dilakukan oleh yang lain maka dimatanya menjadi jelek karena ia merasa bahwa perbuatan yang lain tersebut ada maksud-maksud tertentu tanpa adanya bukti.
  6. Tamak atau rakus yaitu sifat yang ingin memiliki sendiri, misal jika ada pembagian harta ia ingin yang paling banyak dan berusaha agar yang lain tidak mendapatkannya.
  7. Bakhil atau pelit yaitu sifat tidak mau berbagi dengan yang lain. Ia merasa harta yang ia punya adalah miliknya karena hasil usahanya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan yang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *