Sejarah Ka’bah
Bagi setiap umat Islam pasti mengenal yang namanya ka’bah. Kabah atau disebut juga Baitullah (Rumah Allah) adalah bangunan suci yang mulia yang terdapat dalam Masjidil Haram di Mekah. Setiap orang Islam tentunya ingin sekali dapat berkunjung ketempat mulia ini, karena selain sebagai kiblat salat, kabah juga sebagai tempat tawaf yang merupakan rukun haji atau umrah bagi umat Islam yang melaksanakannya. Sebagai tempat yang dikunjungi oleh seluruh pemeluk agama Islam di dunia, dalam sejarah pembangunan ka’bah memiliki banyak perjalanan sehingga menjadi bangunan tempat sujudnya umat Islam ketika salat. Dan awal sejarah pembangunan ka’bah sehingga menjadi kiblat kaum muslim dimulai dari Nabi Ibrahim as. Pembangunan awal ka’bah dibuat oleh Nabi Ibrahim as bersama putranya dari Siti Hajar yaitu Nabi Ismail as. Bermula dari Nabi Ibrahim yang meninggalkan istrinya Siti Hajar dan Ismail yang masih kecil di suatu lembah yang kering dan gersang. Tempat yang semula gersang dan kering ini kemudian menjadi penuh keberkahan karena adanya air zamzam, sehingga Siti hajar dan Ismail menetap. Dengan datangnya kabilah baru dan menetap disana jadilah daerah yang dulunya gersang menjadi subur dan ramai. Suatu saat nabi Ibrahim as datang kembali dan mengajak nabi Ismail untuk membangun ka’bah disuatu tempat yang lebih tinggi dari sekitarnya, sesuai dengan perintah Allah Swt. Pembangunan ka’bah pun dimulai, nabi Ibrahim menumpuk dan memasangkan batu yang diambil oleh Ismail, setelah bangun ka’bah tinggi Ismail mengambil batu yang dipakai sebagai pijakan nabi Ibrahim as. Batu tersebut yang kita kenal sebagai makam Ibrahim, yang merupakan telapak kaki dari Nabi Ibrahim as. Sampai akhirnya pembangunan ka’bah selesai dan berdiri hingga sekarang walau beberapa kali mengalami perombakan. Dalam Al-Qur’an ayat yang membahas tentang pembangunan ka’bah terdapat pada QS Ali-Imran:96, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." Ayat di atas sekaligus sebagai bantahan atas terhadap ahli kitab yang mengatakan bahwa bangunan ibadah pertama di muka bumi yaitu Baitul Maqdis di Palestina. Dalam perjalanannya bangunan ka’bah pernah diserang oleh pasukan gajah raja Abrahah yang ingin menghancurkan ka’bah namun gagal, karena dilindungi oleh Allah Swt setelah diserang oleh burung Ababil yang menghancurkan. Wallahu ‘Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *