Sebab-Sebab Terjadinya Amarah
Sikap marah adalah sikap hati yang tidak mampu mengontrol emosi dirinya. Sifat marah merupakan salah satu tanda dari penyakit hati dan harus dijauhi dengan sabar dan segala perkara yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sifat ini dilarang dalam Islam karena dampaknya tidak hanya berakibat pada dirinya sendiri tetapi juga kepada orang lain disekitarnya. Oleh karena itu kita harus tahu apa yang menjadi sebab-sebab dari terjadinya amarah pada diri. Diantara yang menjadi penyebab timbulnya amarah yaitu:
  1. Tempat tinggal dan lingkungan sekitar
Tempat tinggal atau lingkungan dapat menjadi tempat awal bagi seseorang mudah marah. Misalnya ia tinggal ditempat yang penuh dengan kejahatan, yang di dalamnya penuh dengan kedzaliman sehingga membuatnya terpengaruh dalam karakter diri yang keras, mudah tersinggung dan cepat marah tatkala menghadapi sesuatu. 2. Bercanda yang berlebihan Bercanda adalah seni dalam membuat hidup tidak terlalu serius atau menarik. Namun ketika bercanda yang terlalu berlebihan apalagi dibumbui dengan cara yang batil misal dengan meledek atau menghina keadaan diri. Maka bentuk bercanda yang seperti ini dapat menuju kepada permusuhan. Ketika muncul permusuhan maka akan mudah menyebabkan timbulnya amarah. Lebih jauh lagi menjadi bentuk kedzaliman dan adanya perasaan balas dendam. 3. Adanya sifat sombong dan membanggakan diri sendiri Orang sombong merasa dirinya lebih hebat, kuat, pintar dan sebagainya dari orang lain. Ia akan mudah marah ketika ada orang lain yang melebihi keadaannya. Baginya orang lain harus ada di bawahnya, tidak boleh ada seorangpun yang melebihi dirinya. Jika ada yang mengganggu, menghalangi atau melarang dari apa yang menjadi kesukaannya, maka sifat marahnya akan mudah muncul. Karena ia berusaha untuk menutupi kekurangan yang ada pada dirinya dengan kesombongan dan membanggakan dirinya sendiri. 4. Banyaknya perdebatan yang merugikan Perdebatan dalam kebaikan demi mencari solusi atas suatu permasalahan ini diperbolehkan karena akan banyak mengandung manfaat. Namun jika perdebatan yang digunakan banyak mengandung kengototan dalam pendapat yang tidak mau kalah dengan yang lain, maka ini akan muudah menyulut kepada rasa amarah yang cepat dan tak terkendali. Banyaknya perdebatan dapat menjadikan bicara yang salah dengan menghina atau berdusta terhadap orang lain yang menjadi musuh debat. Dampaknya pun lawan debat yang dihina tersebut mudah terpancing emosinya. 5. Memusuhi orang lain Ketika kita mempunyai satu orang musuh maka itu akan mengakibatkan sikap diri yang mudah marah jika bertemu dengan orang yang menjadi musuh kita tersebut. hidupnya akan terasa sempit dari permusuhannya tersebut. sehingg dia menjadi sosok yang tempramental (mudah marah) karena dalam hidupnya dikelilingi oleh banyak musuh. Wallahu ‘Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *