Adab Ketika Menjenguk Orang Yang Sakit
Setiap orang di dunia ini pasti pernah mengalami yang namanya sakit, karena sakit menjadi bagian dari perkara yang dihadapi manusia. Sakit sebagai bentuk istirahat tubuh dari sekian banyak kesibukan yang dilakukan setiap hari. Ketika seseorang sakit dan ia sabar akan sakit yang ia derita, maka mudah-mudahan hak tersebut dapat menjadi penebus segala dosa dan khilafnya. Ketika seorang hamba sakit maka hendaklah ia berusaha akan kesembuhannya dengan cara-cara yang diperbolehkan sesuai agama dan hendaklah pula ia husnudzan (berprasangka baik) atas apa yang ia derita. Adapun bagi kita sebagai saudara sesama muslim hendaklah dapat menjenguknya, namun tatkala menjenguk orang sakit hendaklah memperhatikan adab-adabnya. Diantaranya:
  1. Disaat datang menjenguk hendaklah dengan niat yang ikhlas dan baik. Sabda Rasulullah Saw, “Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah atau dijalan Allah, akan ada yang menyeru kepadanya, ‘Engkau telah berlaku mulia dan mulia pula langkahmu (dalam mengunjunginya), serta akan kau tempati rumah di surga”. (HR. Tirmidzi).
  2. Menjenguk disaat waktu dan kondisi yang sesuai untuk menjenguk. Jangn menjenguk di waktu-waktu istirahat atau saat yang sakit sedang beristirahat. Jangan sampai niat kita menjenguk memberatkan orang yang dijenguk pula.
  3. Jika kita punya dan mampu maka menjenguklah dengan membawa makanan atau barang kesukaan orang yang dijenguk. Hal ini selain sebagai penghibur hati baginya juga sebagai penguat tali silaturahhmi.
  4. Orang yang menjenguk hendaknya mendoakan orang yang sakit dengan doa kesembuhan. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Saw, “Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata, laa ba’sa thahuurrun insya Allaah (tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah)”. (HR. Bukhari)
  5. Mengusap bagian yang sakit dengan tangan kanan dan mengucapkan,
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً. Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkaulah yang Maha menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit”. (HR. Bukhari) 6. Senantiasa memberi semangat untuk sembuh, menasehati dengan kata-kata yang baik dan mengingatkan pula agar selalu bersabar atas apa yang diderita. Karena rasa yang diderita bisa menjadi penghilang dosa ketika sabar dalam menghadapinya. Wallahu ‘Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *