Ayat dan surat dalam Al-Quran Al-Karim turun kepada nabi Muhammad Saw kurang lebih selama 23 tahun dalam dua periode. Periode pertama turun di Mekah selama 13 tahun, sehingga ayat dan surat yang turun disebut ayat Makiyyah. Sedangkan periode ke dua turun di Madinah selama 10 tahun, sehingga ayat yang turun disebut ayat Madaniyyah. Keistimewaan Al-qur’an sebagai kitab suci dalam urutan ayatnya, tidak mesti ayat yang pertama turun harus disimpan di awal Al-Qur’an atau ayat yang terakhir harus dalam urutan terakhir pula. Hal ini dikarenakan susunan ayat dan surat dalam Al-Qur’an disusun berdasarkan perintah Allah melalui malaikat Jibril. Sehingga muncul perbedaan mengenai ayat apa yang terakhir diturunkan dalam Al-Qur’an.
Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat tentang ayat apa yang terakhir turun. Menurut sebagian ulama bahwa ayat yang terakhir turun adalah ayat tentang riba, yaitu firman Allah QS. Al-baqarah:278-281). Pendapat ini berdalil kepada keterangan dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Ulama lain berpendapat bahwa ayat yang terakhir turun adalah QS.Al-Baqarah:282. Ini berdasarkan riwayat dari Said bin Jubair, bahwa Al-Qur’an yang terakhir turun adalah ayat tentang hutang. Sedangkan pendapat yang lainnya bahwa ayat al-Qur’an yang terakhir turun adalah QS al-Maidah:3.
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu”. Dan pendapat-pendapat lain yang menyatakan tentang turunnya ayat terakhir.
Dalam menyikapi hal ini tentunya kita harus pandai memilih yang sesuai dengan pendapat yang kuat. Namun dari semua pendapat tersebut di atas. Tidak satu pun yang berasal langsung dari nabi Muhammad Saw. Karena bisa jadi sahabat yang menyampaikannya adalah ayat terakhir yang pernah dia dengar dari nabi di akhir hayat beliau. Jadi sikap kita adalah menyandarkannya kepada sahabat ketika kita menerangkan ayat Al-Qur’an yang terakhir turun.
Wallahu A’lam