Perbuatan Yang Dapat Menghapus Pahala
Saat iblis menolak untuk bersujud kepada nabi Adam as, maka saat itulah iblis bersumpah kepada Allah untuk menggoda manusia membawa kepada dosa dan kekufuran sampai datangnya hari kiamat. Setiap manusia yang hatinya mudah terpengaruh dengan bisikan iblis, menjadikannya mudah untuk berbuat dosa dan maksiat. Pengaruh iblis dalam setiap bisikan hatinya, membuat manusia banyak manusia lupa kepada tuhannya. Hal ini menjadikan manusia tersebut sebagai budak iblis, yang selalu taat atas bisikan iblis. Bahkan ketika manusia berlomba-lomba dengan berbuat amal kebaikan, terkadang manusia secara tidak sadar ia telah berbuat maksiat yang menghancurkan pahala ibadahnya, ia shalat tetapi di hatinya ada riya, dan  ketika bersedekah di hatinya ada rasa sombong. Sehingga apa yang menjadi kebaikannya ketika beribadah terhapus oleh perbuatannya sendiri. Diantara perbuatan-perbuatan yang dapat menghapus pahala ibadah kita yaitu:
  1. Syirik. Syirik yaitu perbuatan menyekutukan Allah, beribadah selain kepada-Nya. Misalnya ketika ia menyembelih binatang diniatkan untuk para roh nenek moyang, ia meminta rizki kepada bangsa jin dan perkara lain yang menyebabkan kesyirikannya.
  2. Riya, yaitu perbuatan kebaikan yang di dalam hatinya ada rasa ingin dilihat oleh orang lain. Ketika ia beribadah tidak ada keikhlasan dalam melakukannya, penilaian Allah bukan tujuan utamanya ketika beribadah, tetapi penilaian manusialah yang menjadi pendorongnya ketika berbuat kebaikan. Perbuatan riya sering juga disebut sebagai syirik kecil, dan inilah yang menjadi salah satu penyebab pahala ibadah yang dihapus oleh Allah.
  3. Menyebut-nyebut  kebaikan dan menyakiti hati sipenerima. Banyak dari kita ketika menyumbang kepada berbagai lembaga, yayasan atau juga perorangan. Namun ketika ada suatu hal yang menyebabkannya kecewa, kurang dihormati di sepelekan dan lain sebagainya membuatnya kecewa dan marah. Sehingga ia pun mengungkit-ngungkit apa yang telah disumbangkannya, bahkan sampai terjadi kepada menghina orang yang diberinya. Hal ini tentunya menyebabkan sakit hati bagi orang yang menerima bantuan darinya. Dan jika ini terjadi maka ladang pahaladari kebaikannya tersebut terhapus seketika bersama dengan kata-kata yang menyakitkan perasaan orang lain.
Wallahu A’lam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *