Adab-Adab Ketika Buang Air Kecil / Kencing
Buang air kecil / kencing adalah hal lumrah yang biasa dilakukan seseorang untuk membuang sisa-sisa air / racun yang keluar dari tubuhnya. Ketika dicermati dengan teliti maka proses kencing ini memiliki banyak manfaat jika dilakukan dengan benar. Dalam Islam mengatur bagaimana kita ketika akan dan sesudah kencing. Hal ini sebagai acuan bagi kita sebagai seorang muslim supaya menjaga adab-adab ketika kencing. Walau pun bagi sebagian orang hal ini jarang sekali diperhatikan atau hanya sebagai isapan jempol belaka. Lalu bagaimana adab-adab dalam Islam ketika kita hendak buang air kecil.
  1. Ketika masuk kamar mandi/WC hendaklah dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Inilah sunnah yang diperintahkan oleh Nabi, dan juga disunnahkan untuk membaca doa sebelum masuk kamar mandi dan setelah keluar dari kamar mandi.
  2. Buang air kecil dengan berjongkok tidak berdiri kecuali dalam keadaan darurat atau terpaksa, misalnya karena sakit. Ini dilakukan agar kotoran bisa keluar tuntas sehingga tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah syahwat.
  3. Beristinja’(membersihkan kotoran) dengan air dan dengan tangan kiri. Agama Islam mengajarkan kepada kita supaya ketika membersihkan diri ( BAK/BAB) hendaklah dengan tangan kiri karena ini merupakan sunah. Ketika membersihkannya pun gunakanlah air yang bersih dan suci, jangan menggunakan tissu kecuali terpaksa ketika di tempat yang tidak ditemukan air, tetapi jika menemukan air maka bersihkanlah kembali
  4. Ketika buang air dilarang menghadap atau membelakangi qiblat, namun apabila lubang WC menghadap qiblat hendaknnya ketika buang air badan agak diserongkan sedikit sehingga tidak menghadap ke arah kiblat
  5. Menggunakan alas kaki, hal ini dilakukan karena begitu banyaknya bakteri, kuman dan virus di dalam WC.
  6. Disunahkan untuk menyegerakan keluar dari WC ketika hajat sudah selesai, bukan malah nyanyi-nyanyi seperti pada masyarakat kebanyakan.
Semoga kita dapat mengamalkan hal-hal di atas yang sudah banyak ditinggalkan oleh kebanyakan, bahkan diacuhkan oleh orang Islam sendiri, sehingga menjadi amal kebaikan bagi diri kita. Aamiin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *