MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH
salat sunah Selain shalat wajib, ada baiknya sebagai umat muslim mendirikan shalat sunnah. Shalat sunnah banyak macamnya diantaranya shalat sunnah muakad, shalat tahajud, shalat dhuha, dll. Shalat sunnah muakkad adalah shalat sunnah yang mendampingi shalat wajib yang dilaksanakan sebelum dan sesudah shalat wajib. Shalat sunnah rawatib muakkad diantaranya adalah dua rakaat sebelum shalat shubuh, dua rakaat sebelum shalat dzuhur, dua rakaat sesudah shalat dzuhur, dua rakaat sebelum shalat maghrib dan dua rakaat sesudah shalat isya. Shalat sunnah yang lain adalah shalat tahajud atau shalat malam. Shalat tahajud adalah sahlat yang dilakukan pada waktu malam hari setelah tidur. Shalat tahajud dilaksanakan pada sepertiga malam. Shalat tahajud biasanya dilaksanakan dengan shalat witir. Shalat tahajud jumlah rakaatnya adalah 2, 4, 6, 8, dan setersnya. Dapat dilaksanakan masing-masing dua rakaat atau masing-masing empat rakaat. Sedangkan jumlah rakaat halat witir adalah ganjil. Karena Allah menyukai yang ganjil-ganjil. Yang selanjutnya adalah shalat tarawih. Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat isya pada bulan Ramadhan. Jumlah rakaat dalam shalat tarawih adalah 8 rakaat dan witir 3 rakaat. Jadi jumlah keseluruhannya adalah 11 rakaat. Hal itu merupakan sunnah nabi. Namun ada yang mengerjakan shalat tarawih 20 rakaat dan witir 3 rakaat. Jadi jumlah seluruhnya 23 rakaat. Shalat witir adalah shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil, misalnya satu, tiga, lima rakaat dan seterusnya. Shalat witir dapat dilaksanakan sesudah atau sebelum tidur. Witir sebaiknya dilaksanakan secara sendiri-sendiri (munfarid). Shalat Id adalah shalat yang dilaksanakan ketika hari raya idul fitri dan idul adha. Shalat ii dilakukan secara berjamaah. Banyak jumlah rakaat dalam shalat id adalah dua rakaat. Tata cara shalat id adalah seperti biasanya, tetapi yang berbeda adalah sebelum mebaca Surat Al-Fhatihah, membaca takbir sebanyak 7 kail pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua. Perempuan yang sedang berhalangan pun sebaiknya hadir ketika shalat id untuk mendengarkan ceramahnya. Shalat sunnah apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak apa-apa. Namun alangkah baiknya jika kita memperbanyak amalan sunnah kita sebagai umat muslim yang selalu merindukan kebaikan dan pertolongan Allah swt.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *