Potensi ketajaman indra penglihatan dalam diri manusia sebenarnya dapat berkembang dengan sangat baik, tetapi ada kalanya justru sebalinya, yakni mengalami berbagai macam ganguan sehingga ketajaman penglihatan menurun. Dalam diri manusia, dengan bantuan otak kiri, kta bisa memberikan symbol, seperti naman, pada penglihatan visual tersebut. Misalnya, jika dikatakan kelinci, maka otak kanan akan mencari ilustrasi yang tepat untuk kelinci yang ada di dalam pikiran kita.
Selain manusia, makhluk lainnya, seperti hewan, tidak memiliki kemampuan seperti itu. Hewan tidak mempunyai petensi ketajaman indra penglihatan. Oleh karena itu, hewan tidak bisa member nama atas sesuatu, hanya murni berdasarkan pada kemampuan visual semata. Hewan hewan bisa berinteraksi antara satu dengan yang lain karena mereka bisa mengingat dengann visual, bukan dengan nama nama. Misalnya, kelinci, burung, kucing, ular, tikus, sapi, kerbau dan hewan lainnya, saling mengingat dengan visual mereka di dalam hati, bukan dengan nama nama yang mereka buat. Ini berbeda dengan manusia yang bisa mengingat dan melihat, dengan nama nama yang diciptakan dan dipahami. Kenyataan ini merupakan anugerah dari Allah swt. Yang sengaja diberikan kepada manusia, dan tidak di berikan kepada makhluk makhluk lainnya.
Hal tersebut dutegaskan oleh Allah swt. Dalam al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya berikut yang artinya : “dan, dia mengajarkan kepada Adam nama nama (benda benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman, ‘sebutkan kepadaku nama benda benda itu jika kamu memang benar orang orang yang benar!’ mereka menjawab, ‘maha suci engkau, tidak ada yang kamu ketahui, selain dari pada apa yang telah engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya, engkau-lah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana.’ Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama nama benda ini.’ Maka, setelah diberitahukannya kepada mereka nama nama benda itu, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan” (QS. Al-Baqarah 31-33)
Ayat tersebut mengindikasikan bahwa potensi ketajaman indra pengihatan dalam otak manusia sebenarnya bersumber dari Allah swt. Dengan demikian, jika potensi mengalami gangguan, maka solusinya adalah “terapi syar’iyyat”, yaitu dengan melaksanakan shalat.
Gangguan gangguan yang bisa muncul dalam potensi ini adalah :
- Kelambanan dalam mendeteksi nama nama,
- Sulit memahami atau mengingat nama nama, meskipun secara kasat mata sudah di lihat dengan mata telanjang, dan
- Sulit mengucaokan nama nama yang dialektika bahasanya bukan berasal dari bahasa sendiri (misalnya bahasa Inggris, Belanda, Perancis, dan lain sebagainya)