Pembagian Hadist
Pembagian hadis Hadist adalah sesuatu yang disandarkan kepada rasullullah baik itu berupa perkataan ataupun berupa perbuatan, Perkataan atau perbuatan yang disandarkan kepada rasullullah saw tidak seyogyanya langsung disebut hadis,berikut adalah sedikit ilmu tentang hadist dan istilah istilah yang sering dipakai dalam ilmu hadist. jika Ditinjau dari segi jumlah rowi atau banyak sedikitnya perowi di bagi menjadi dua macam yakni hadist mutawaatir dan hadis ahad Kata mutawwatir menurut lughat atau menurut bahasa ialah ungkapan dari datangnya seseorang setelah datangnya orang lain dengan jeda (berturut-turut antara satu dengan yang lainnya dengan selang waktu) . Sedangkan menurut istilah ialah kabar berita yang ditangkap oleh panca indra, yang diriwayatkan banyak rowi yang menurut kebiasaan mustahil bersepakat berkumpul untuk berdusta. Adapun hadis mutawwatir hukumnya wajib diamalkan tanpa harus diteliti rowi-rowinya menurut ijma karena sesungguhnya ia berfaedah yakin. Ada empat syarat –syarat hadis mutawwatir 1.Bilangan jumlah rowinya banyak sekali, dalam hal ini tidak di isyaratkan dengan hitungan nominal jumlah trtentu , bahkan yang menjadi acuan adalah tercapainya ilmu yang dholuri, maka ketika hal tersebut telah tercapai , maka kami menjadi tau bahwa hadis tersebut adalah hadis mutawatir. 2.Menurut adat mustahil mereka bersepakat untuk bedusta 3.Seimbang jumlah para rowi, sejak mulai awal sanad sampai akhir sanad. Yang dimaksud seimbang adalah menurut adat mereka tidak mungkin akan bersepakat untuk berdusta, meskipun mereka tidak memenuhi jumlahnya. 4.Khabar yang diberitakan oleh para perowi harus berdasarkan dari daya tangkap panca indra, bukan kabar yang ditetapkan akal,seperti wujudnya allah dan sifat qodim-nya, khudusnya alam , karena sesungguhnya akal terkadang salah dan tidak dapat memberikan keyakinan, dari keterangan diatas semoga kita dapat membedakan mana hadist dan mana yang bukan hadist, karena di zaman era globalisasi seperti sekarang ini banyak lahir hadis hadis palsu,, mudah mudahan dengan keterangan tadi kita bisa memilih dan memilah mana yang benar benar hadist dan mana yang bukan hadist, karna mau tidak mau hadist sangat berperan penting dalam keehidupan dunia dan akhirat kita, hadis menjadi tuntunan setelah al-qur"an.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *