Tips Istri Mengatur keuangan RT
mengatur keuangan Jika kita berbicara soal uang terutama setelah kita menikah, pasti akan selalu membicarakan anggaran rumah tangga atau pun kebutuhan rumah tangga lain nya. Dan jika kita bertanya siapa yang memegang fungsi atau jabatan manejer di dalam kehidupan berumah tangga, selalu pasti jawaban nya adalah wanita alias istri. Namun apakah keuangan seutuh nya harus dikelola seorang istri. Apa yang harus dilakukan kita sebagai seorang istri agar kita bisa terbebas atau setidaknya mampu mengatasi masalah keuangan dalam berumah tangga. Ternyata dalam mengelola keuangan rumah tangga itu tidak sepenuhnya wewenang seorang istri, bukan karena suami hanya bertugas sebagai sumber penghasil uang, sementara urusan pemasukan maupun pengeluaran itu mah urusan istri saja. Anggapan seperti itu adalah mutlak salah karena rumah tangga itu selayaknya seperti organisasi yang membutuhkan koordinasi atau kerja sama satu sama lain nya. Begitu pula dalam mengelola pengeluaran , harus ada komunikasi satu sama lain. Meski pun kita ketahui pada dasarnya istri yang mengatur semua pengeluaran rumah tangga. Kadang kala sebagai istri kita hanya mengelola uang dengan membelanjakan apa yang kita butuhkan, tanpa sebelumnya memperhatikan apa yang harus kita lakukan dengan uang kita. sebetulnya dalam mengelola keuangan rumah tangga, sebagai seorang istri setidaknya ada 3 hal yang perlu kita pikirkan atau kita lakukan agar keluar dari masalah keuangan dalam kehidupan rumah tangga kita 1. adanya penghasilan tambahan Sebagai seorang istri yang kreatif tentunya kita tidak bisa hanya menerima jatah bulanan dari sang suami, akan tetapi kita juga harus mampu menghasilkan agar mampu menambah pemasukan keluarga kita. Dengan menghasilkan uang setidaknya seorang istri tidak sepenuhnya tergantung pada apa yang suami kita berikan dan setidaknya kita bisa menyimpan sebagian penghasilan untuk dana-dana yang tidak terduga. 2. Menyisihkan penghasilan untuk dana darurat Dari 100% penghasilan atau jatah bulanan yang kita peroleh setidaknya minimal sebesar 20 % kita simpan sebagai tabungan untuk dana darurat, yang dimaksud dana darurat di sini misalnya dana masuk rumah sakit, dana untuk bantuan keluarga dll. 3. memiliki investasi sebagai seorang istri tentunya harus berpikir bahwa suami kita tidak akan kerja untuk selama-lamanya, dalam artian ada masa pensiun nya. Di saat ini lah kita harus berpikir bahwa kita harus memiliki investasi yang bisa memberikan keuntungan bagi kita sehingga uang yang kita tabung selama kita kerja bisa menghasilkan keuntungan tidak menjadi pasif. Adapun investasi tersebut bisa berupa: deposito, surat berharga atau obligasi, aset properti dan lain lain. Semoga informasi di atas bisa membantu anda dalam menghadapi permasalahan dalam mengelola keuangan rumah tangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *