Sahabat, coba kali ini kita pejamkan mata dan bayangkan, kosongkan pikiran kita dari hal-hal apapun. Kemudian kita bayangkan dalam hidup kita selama ini, apakah lebih banyak berbuat kebaikan ataukah berbuat dosa..???
Tentunya sejak kita baligh lebih banyak dosanya dari pada amal baiknya. Satu pertanyaan lagi. Sudahkan kita beristigfar atau memohon ampun kepada Allah SWT dengan taubatan nasuha..??? Allah SWT maha pemurah lagi maha pengampun, siapa yang banyak beristigfar kepadanya maka dosa sebanyak apapun itu pasti akan diampuninya. Sebelum lebih jauh, kita mesti mengenal apa definisi dari Istgfar itu. Istigfar merupakan bentuk masdar atau kata dasar dari istagfaro yastagfiru yang unsur pokoknya adalah ghafaro dalam bahasa Arab artinya ampunan. Jadi istigfar adalah memohon ampun. Imam Al-Ghazali memaknai ghaffaro sebagai yang menampakan yang baik dan menutupi yang jelek.
Tabiat manusia yang selalu berbuat salah dan dosa menjauhkan dari sifat suci atau ma’shum. Dan manusia juga mempunyai musuh besar yaitu setan dan Iblis yang senantiasa menyesatkan. Jadi di dalam kehidupannya manusia akan senantiasa melakukan dosa baik itu dosa kecil atapun dosa besar. Maka untuk membersihkannya itu manusia dianjurkan untuk berbuat baik dan beristighfar kepada Allah SWT supaya manusia terhidar dari siksa kubur dan Api Neraka.
Ada beberapa kondisi dan waktu yang disunnahkan beristghfar, yaitu :
1. Setelah menunaikan ibadah
Setelah ibadah shalat yang lima waktu disunnahkan untuk beristighfar, karena belum tentu shalat kita benar – benar khusu. Adapun jumlahnya tidak ditargetkan jadi semampunya saja.
2. Istighfar diwaktu sahur
Allah SWT turun ke langit pertama yaitu disepertiga malam untuk melihat hambanya yang taqwa, untuk mengabulkan hambanya yang bangun untuk beribadah dan berdo’a, memberikan rahmat dan mengampuni dosa hambanya yang beristighfar atau memohon ampun dengan tobat yang sebenar- benarnya.
3. Pada akhir majelis
Diakhir majelis atau pembicaraan atau juga acara yang baik kita mesti beristighfar untuk menjaga diri kita dari kesalahan dan dosa ketika sedang dalam majelis / perkumpulan.
4. Beristighfar untuk orang yang sudah meninggal
Memohonkan ampunan bagi orang yang sudah meninggal ini dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau berjalan melewati kuburan dan mendengar teriakan seseorang yang sedang disiksa di dalam kubur lalu Nabi Muhammmad SAW mematahkan ranting pohon dan berdo’a supaya dosa orang yang sedang menerima siksa kubur diampuni.
Begitulah sedikit ulasan Istighfar yang dapat saya bagikan, mudah – mudahan menjadi hidayah bagi kita untuk selalu memohon ampunannya....Amiiiiiiiiiin.