Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai apa itu reksadana beserta keuntungan dan kelebihannya. Reksadana memang merupakan salah satu bentuk investasi yang sangat menarik dan menguntungkan, namun seperti yang kita tahu bahwa segala bentuk investasi atau bisnis pasti semuanya memiliki kemungkinan terjadi risiko yang tidak diinginkan. Kemungkinan risiko tersebut ialah sebagai berikut.

• ·         Risiko Kemungkinan, Berkurangnya Jumlah Unit Penyertaan Pada Dana Investasi Anda

Risiko yang paling utama dalam melakukan investasi reksadana ialah berkurangnya jumlah unit penyertaan pada reksadana anda. Hal tersebut bisa saja terjadi karena berbagai hal seperti adanya fluktuasi harga yang terjadi pada aset-aset reksadana yang di investasikan manajer reksadana. Jika aset reksadana dalam bentuk efek saham, kemungkinan risiko tersebut bisa terjadi karena adanya fluktuasi harga pada mekanisme pasar modal yang terjadi di Bursa Efek. Sedangkan, jika reksadana dalam bentuk efek utang, harga efek utang tersebut akan naik ketika tingkat suku bunga mengalami penurunan. Dan jika sebaliknya, maka harga efek utang tersebut justru turun. Untuk jenis reksadana dalam bentuk instrumen pasar uang, maka fluktuasi yang terjadi akan mengikuti tingkat suku bunga yang ada. Selain faktor-faktor yang disebutkan tersebut, fluktuasi harga juga bisa terjadi karena faktor kondisi ekonomi dan politik. Kebijakan politik, ekonomi serta regulasi yang di atur pemerintah mampu mempengaruhi harga yang ada.

• Risiko Kredit Yang Macet

Kemungkinan terjadinya risiko kredit, itu lebih kepada jenis reksadana dalam bentuk efek utang dan juga instrumen pasar uang. Hal tersebut bisa terjadi karena ketidak mampuan para penerbit utang dalam melaksanakan kewajibannya untuk membayar utang-utang tersebut, hal ini sering di sebut juga sebagai wanprestasi. Jika itu terjadi tentunya akan sangat mempengaruhi aset reksa dana, yang kemudian akan mengakibatkan berkurangnya hasil investasi anda.

• Risiko Liquiditas

Risiko Liquiditas pada investasi reksadana ialah risiko yang terjadi ketika para manajer yang merupakan pengelola investasi tidak mampu untuk segera melakukan pelunasan transaksi penjualan kepada unit penyertaan reksa dana yang anda miliki.