Dahulu sebelum adanya kerajaan Majapahit yang terkenal dengan ketangguhannya, ternyata ada sebuah kerajaan besar yang tangguh dan kuat yaitu Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya ini ternyata berdiri sekitar pertengahan abad ke – 7, yaitu sekitar tahun 680 Masehi. Kerjaan ini pada mulanya bertempat di Muara Takus, kemudian pindah ke Jambi dan terakhir pindah ke Palembang tepatnya di pinggir sungai Musi.
Raja pertama pada kerajaan Sriwijaya bernama Jayanasa, ia adalah raja yang adil dan bijaksana. Akan tetapi, mungkin karena usianya sudah lanjut maka Raja Jayanasa menyerahkan tahta kerajaan kepada Sri Indrawawarman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Demang Lebar Daun. Raja Sri Indrawawarman adalah raja yang berkepribadian tegas dan keras, dan karena kepribadiannya itu kerajaan Sriwijaya dapat memperluas daerah kekuasaannya. Setelah Raja Sri Indrawawarman meninggal dunia, maka tahta kerajaan dilanjutkan oleh putranya yang bernama Balaputra Dewa.
Raja Balaputra Dewa adalah sosok raja yang bijaksana dan tegas, sehingga kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar dan di segani. Pada masa pemerintahan Raja Balaputra Dewa ini kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan Sriwijaya mendapatkan beberapa julukan yang dapat dibanggakan, yaitu kerajaan Sriwijaya sebagai pusat kerajaan Maritim, kerajaan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan Asia Tenggara, serta di kerajaan Sriwijaya juga sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha.
Sebagai kerajaan yang berkepulauan dan mempunyai daerah kekuasaan yang luas, maka pantas apabila Kerajaan Sriwijaya mendapatkan julukan sebagai pusat kerajaan Maritim. Pasukan Sriwijaya juga terkenal akan ketangguhan dan keberaniannya mengarungi laut sehingga dapat menaklukan daerah Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Semenanjung Malaka, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan hampir seluruh bagian nusantara dapat ditaklukannya. Sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara menjadikan perekonomian kerajaan Sriwijaya berkelimpahan sehingga rakyat hidup makmur dan sejahtera. Sebagai pusat pendidikan agama Budha karena di Kerajaan Sriwijaya terdapat guru besar agama Budha yang terkenal , yaitu Sakyakitri dan Darmakhitri. Adapun bidang ajaran yang mengalami perkembangan pada saat itu adalah Ajaran Agama Budha, Kesusastraan, ilmu Pendidikan dan Kebudayaan. Karena kelebihan-kelebihan itulah yang membuat Kerajaan Sriwijaya terkenal ke berbagai penjuru dunia.
Akan tetapi pada tahun 1025 Masehi, kerajaan Sriwijaya yang di pimpin oleh Sri Balaputra cicit dari Balaputra Dewa ini mengalami kemunduran karena kerajaan Sriwijaya mendapatkan serangan secara terus-menerus dari Kerajaan India dan Kerajaan Selat Malaka. Dan Akhinya kerajaan Sriwijaya dapat ditaklukan oleh Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk.