Perceraian didalam suatu hubungan merupakan momok menakutkan bagi setiap pasangan. Perceraian merupakan solusi terburuk untuk menyelesaikan masalah pada suatu hubungan. Didalam agama islampun mengatakan bahwa perceraian merupakan seburuk-buruknya jalan, dan hal demikian itu dibenci oleh Allah SWT.
Pada artikel kali ini saya tidak akan membahas baik-buruknya perceraian atau membahas tentang perceraian yang lebih dalam. Akan tetapi sekarang saya akan membahas terhadap fenomena unik pada perceraian yang dilakukan Negara jepang.
Jepang memang terkenal dengan berbagai tradisi kebudayaannya yang sangat unik. Pada saat melakukan perceraian pun dijepang melakukan tradisi yang unik. Dinegara kita ketika kita ingin melakukan perceraian prosesnya cukup rumit. Karena dinegara kita jika ingin melakukan perceraian kita terlebih dahulu harus mengikut persidangan di pengadilan agama.
Berbeda dengan di Indonesia kalau di Jepang Jika Kita Ingin Melakukan Sebuah Perceraian dengan pasangan kita, maka cukup dengan menghancurkan cincin kawin saja, maka perceraian tersebut sudah sah dilakukan.
Ide melakukan sebuah perceraian dengan hanya melakukan penghancuran cincin ini bermula dari ide unik seorang pemilik agen perceraian yang bernama Hirosi Terai. Sering melihat fenomena perceraian ini membuat ia terinspirasi untuk membuat ide unik yaitu melakukan ritual penghancuran cincin sebagai simbol sahnya perceraian.
Beberapa tahun Hirosi Terai telah melakukan sebanyak 100 ritual perceraian dengan cara ini. Upacara perceraian dengan cara menghancurkan cincin Pernikahan tersebut dikenakan tarif Rp. 7 Juta. Momen perceraian tersebut juga disaksikan oleh kedua keluarga pasangan tersebut. Cara penghancuran cincin pernikahan tersebut menggunakan palu sebagai alat penghancurnya.
Tradisi perceraian di jepang dengan cara unik ini yang sedang menjadi trend bagi mereka yang ingin melakukan perceraian menyedot perhatian dunia. Karena keunikan ritual perceraian ini tidak akan kita temui di tempat lain kecuali hanya di Negara Jepang.
Fenomena perceraian dengan menghancurkan cincin tersebut, bagi sebagian orang mungkin akan beranggapan bahwa cara tersebut terkesan menganggap pernikahan adalah suatu hal yang sangat sepele dan main-main. Karena mereka menganggap bagaimana mungkin suatu pernikahan yang awalnya dibangun susah payah diakhiri dengan cara yang seperti itu. Akan tetapi, bagi orang jepang justru cara demikian adalah cara yang efektif dan tidak menyita banyak waktu.