1. Mengendalikan diri
Keberanian bukanlah semata-mata kenekatan buta ataupun ketida adaan rasa takut. Keberanian dalam arti sebenarnya adalah kemampuan mengelola risiko dan rnengendalikan rasa takut tersebut. Jadi, keberanian itu berawal dari rasa takut" Rasa talcut yang berhasil dikendalikan, dapat diubah menjadi keberanian. .Ielaslah bahwa kuncinya adalah kendali diri,
tergantung bagaimana kemampuan kita untuk dapat mengendalikan diri sendiri. Sebagai manusia, rvajar saja jika kita mengalami rasa takut ketika kita ditimpa kegagalan, tetapi bagi orang yang berjiwa pemimpin, orang yang berani, orang yang sukses, dan orang yang berhasil, tidak berhenti pada rasa takut tersebut. Ketika rnereka takut, mereka tidak lari dari rasa
takut itu. Melainkan menghaclapi rasa takut itu meski sendirian. Biasanya, mereka lebih dulu mencoba mengenali rasa takut tersebut dengan menganalisa sumber rasa takut itu. Setelah sumber rasa takut berhasil diidentifikasi, mereka lalu dapat mengendalikan rasa takut tersebut dan mengubahnya menjadi keberaniirn yang luar biasa dahsyatnya. The power of fear!
Melawan rasa Takut
2. Fokus pada tujuan
Ketika memasuki wilayah yang belum kita kenal ataupun melakukan hal baru yang belum kita ketahui bagaimana hasilnya, wajar saja jika rasa takut itu muncul. Jika kita tetap fokus pada tujuan, meski ada halangan sebesar gunung, tentu dapat kita lMenggalang dukungan
"Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing." Artitinya, kesulitan apa pun yang kita temui, jika kita dapat berbagi rasa dengan orang lain maka akan menjadi lebih ringan. Semua orang yang telah rneraih sukses pasti tidak melakukannya sendirian. Mereka memiliki para pendukung
setia yang membagi dukungan pada rnereka ketika mereka gagal dan mengalami kesulitan. Bagaimana mungkin Jenderal Besar Soedirman mengalahkan musuhnya di Yogyakarta tanpa bantuan para prajurit setia yang mendukungnya? Tentu tidak. Semua itu adalah hasil dari sebuah
kerjasama yang bagus yang dipimpin panglima soedirman.
4. Melakukan persiapan
"Ketakutan muncul karena ketidaktahuan." Jadi, agar kita lebih mengenal medan yang akan kita lalui, kita perlu mengadakan persiapan untuk mengenalnya dan mengantisipasi kendala-kendala yang akan kita temui. Misalnya saja, kita ingin memulai usaha sendiri, tapi kita belum memiliki dana, keterampilan, dan pengalaman yang cukup untuk memulainya. Untuk itu, kita perlu melakukan persiapan seperlutnya, yaitu mempelajari beberapa keterampilan yang diperlukan (belajar sendiri, ikut kursus, ikut pendidikan khusus, dan belajar langsung dari
orang lain), atau bekerja di perusahaan orang lain untuk memeroleh pengalaman bisnis,sekaligus mulai menabung untuk menggalang modal dasar memulai bisnis.