Berdasarkan data dari pusat kanker Nasional Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) menyebutkan bahwa penderita kanker paru terus mengalami peningkatan, terutama pada perokok. Dalam lima tahun terakhir ini ada tren terbaru, yakni perokok perempuan mengalami peningkatan sehingga jumlah orang yang memiliki risiko terkena kanker paru pun tinggi. Selain itu, perokok remaja juga sama-sama mengalami peningkatan. Dan al hasil penderita kanker paru pada remaja pun terus mengalami kenaikan.
Menurut ketua Tim Kerja Paru dari RSKD, dr A Mulawarman Jayusman, SpP (K)yang juga merupakan spesialis paru dan pernafasan mengatakan bahwa pasien penderita kanker paru kebanyakan berusia lebih dari usia 40. Namun, meski begitu perokok usia remaja seperti SMP dan SMA tendesinya terus naik. Dan yang paling mengkhawatirkan semakin muda usia penderitanya, maka biasanya kanker paru pun semakin ganaas serta peluang hidupnya pun kecil.
Mulawarman juga menambahkan bahwa kanker paru yang menyerang usia muda cenderung lebih agresif karena sel kanker pertumbuhannya lebih cepat menyebar. Kanker tersebut bisa menyebar kebagian tubuh lain yang ada di bawahnya, jadi bukan hanya paru yang terkena risiko namun juga ke tulang, liver, kelenjar, ginjal dan sampai ke otak.
Ia juga mengungkapkan bahwa hasil penelitian di china yang di lakukan oleh Prof Tony Shu Kam Mok, BMSc, MD, FRCPC, FHKCP, FHKAM (Medicine) yang juga merupakan Presiden International Association for the Study of Lung Cancer, kanker paru pada usia muda mengalami peningkatan karena terpengaruh oleh faktor pola makan.
"Kanker paru pada usia muda meningkat karena banyak menggunakan minyak goreng, yang menyebabkan kanker. Pola makan sebagai penyebab kanker di usia dini juga belum banyak disadari," ungkapnya.
Dari hasil pengamatan yang di lakukan di RS Kanker Dharmais menunjukkan bahwa remaja yang menderita kanker paru, setelah mendapatkan diagnosa, hanya mampu bertahan empat bulan. Jenis kanker paru yang banyak di derita ialah Non Small Cell Lung Cancer tipe Adenocarcinoma.
Di RSKD, setiap harinya melayani 20-30 pasien rawat jalan kanker paru, sedangkan pasien rawat inap berjumlah sekitar 30 pasien setiap harinya. Pasien kanker paru yang datang untuk berobat ke rumah sakit tersebut pada umumnya telah memasuki level stadium 3-4, serta mengalami peningkatan ketika berusia 28-35 tahun.
Penderita kanker paru yang berusia di bawah 40 tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang tadinya hanya 10-15 % namun sekarang sudah mencapai sekitar 35 %.
menurur dr Noorwati, kecendurang menderita kanker di usia muda bukan hanya untuk paru. Oleh karena itu, mengontrol asupan makanan sangatlah penting. Salah satu caranya ialah dengan cara mengurangi asupan makanan yang berlemak.
Namun, pola makan hanyalah salah satu faktor saja, namun penyebab utama kanker paru ialah di sebabkan oleh kebiasaan merokok dan penyebab yang lainnya ialah faktor genetik.