حمدا شكرا لله. اما بعد
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita masih bisa share kembali bersama sahabat galih pamungkas. Di kesempatan sebelumnya saya mengutarakan mengenai syukur nikmat yang kadang kita melupakannya, dalam kesempatan kali ini saya akan share kepada sahabat-sahabat galih pamungkas tentang “ikhlas”. Kata ini sangat tidak asing lagi di telinga kita untuk senantiasa mengingatkan kita supaya ketika kita beramal harus dilandasi dengan keikhlasan. Memang susah ketika kita sudah berbicara mengenai keikhlasan ini, karena urusan ikhlas itu urusan hati dan tidak ada orang yang bisa membaca hati yang lainnya hanya Allah lah yang Maha Mengetahui isi hati kita. Tapi meskipun seperti itu ada beberapa keterangan ataupun pendapat beberapa ahli mengenai indikator keikhlasan, antara lain: 1. Seseorang yang ikhlas itu orientasi amalnya atas landasan karena Allah Dia tidak pernah berharap ketika dia beramal itu atas landasan ingin di puji oleh sesama manusia. Jadi memang dia benar- benar karena Allah, tidak pernah terbesit di hatinya dia ingin dipuji oleh sesama. 2. Tidak gampang tersinggung ataupun putus asa Maksudnya ketika dia melakukan suatu pekerjaan dan dia telah mengkonsepnya (merencanakannya) jauh-jauh hari lalu pekerjaan tersebut tidak seperti yang dia konsep atau gagal (melenceng dari harapan dia) maka dia kembalikan semua perkara itu kepada Allah karen dia yakin manusia hanya bisa berencana adapun pelaksanaan yang akan terjadi nanti dia tidak tahu hanya Allah yang tahu. 3. Tidak mengharapkan perhatian dari orang banyak Dia beramal seadanya, semampunya dia (maksud seadanya/semampunya : dia beramal dengan optimal yang dia bisa, dia tidak pernah mengada-ngada atas apa yang dia lakukan) dan tidak pernah merasa hebat di depan orang banyak. Dia meyakini apa yang dia lakukan itu semua atas Kehendak Allah SWT. 4. Tidak pernah mengharapkan imbalan dari manusia Seseorang yang ikhlas tidak pernah mengharapkan ketika dia melakukan suatu amal maka dia naik pangkat/ naik jabatan ataupun yang lainnya. Jadi amalnya itu benar-benar ikhlas karena Allah. Apakah dari beberapa indikator diatas kita pernah melakukannya? Mari kita perbaiki diri kita dengan selalu introspeksi diri 🙂