Pembangunan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Indonesia. Berbagai jenis pembangunan selalu dilakukan baik itu oleh swasta, pemerintah, maupun perorangan. Ketika akan membangun bangunan tertentu, kontraktor harus mencari distributor material bahan bangunan yang lengkap. Distributor akan menyediakan bahan bangunan yang dibutuhkan oleh kontraktor.
Namun sebelum datang ke distributor bahan bangunan, Anda beberapa hal yang perlu Anda lakukan terlebih dahulu. Jadi pemilihan material dan distributor bisa tepat. Langsung saja, berikut ini adalah hal yang harus dilakukan:
Identifikasi Tanah atau Lokasinya
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu identifikasi tanah atau lokasi yang akan dibangun pondasi. Kontraktor perlu melihat terlebih dahulu spesifikasi lahan yang akan dibangun. Tujuannya agar mereka bisa merancang pondasi yang kuat dan kokoh. Pasalnya rancangan pondasi harus disesuaikan dengan kondisi tanah seperti dataran landai, curam, rata, atau malah lereng perbukitan.
Tes Tanah
Selain itu, kontraktor juga tidak boleh lupa untuk mengetes atau mengecek kontur tanah. Pasalnya setiap daerah memiliki kontur yang berbeda-beda. Jika mengetahui kontur tanah, kontraktor bisa menentukan jenis pondasi yang tepat. Dengan begitu risiko seperti tanah retak, bergoyang, atau bergeser bisa diminimalisir. Apabila tidak bisa mengeceknya sendiri, kontraktor biasanya akan mengajak ahli yang bisa menguji reaksi tanah ketika dipadatkan.
Memeriksa Jalur Bawah Tanah
Salah satu hal yang jarang dilakukan yaitu memeriksa jalur bawah tanah. Padahal hal tersebut sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya pipa atau kabel yang tersangkut. Memeriksa utilitas di bawah tanah tersebut juga membantu kontraktor mengecek apakah memang masih berfungsi atau sudah tidak berfungsi. Jalur bawah tanah berupa pipa dan kabel berhubungan dengan fasilitas kehidupan pada bangunan.
Merancang Detail Pondasi
Jika sudah mengetahui spesifikasi tanah, selanjutnya kontraktor dan timnya akan mulai masuk ke tahap rancangan detail pondasi. Pada tahap ini juga dibutuhkan pengecekan pada aturan perizinan serta pendirian bangunan. Kontraktor harus mengetahui bangunan tersebut akan dibuat satu lantai, dua lantai, atau yang lainnya. Selanjutnya mulai membuat denah, desain bangunan, serta penentuan titik tengah.
Memilih Jenis Pondasi
Langkah selanjutnya dalam pembuatan pondasi yaitu memilih jenis pondasi yang tepat. Jenis pondasi ini tentu saja diperhitungkan berdasarkan kondisi tanah dan detail bangunan yang diinginkan klien. Kontraktor di Indonesia biasanya menggunakan beberapa jenis pondasi seperti:
- Pondasi tapak yang biasa digunakan untuk bangunan beban tunggal.
- Pondasi rumah berbentuk rakit untuk bangunan yang lebar dan luas.
- Pondasi rumah jenis alur untuk bangunan beban memanjang.
- Pondasi sumuran.
- dan lain sebagainya.
Menentukan Material yang Dibutuhkan
Setelah merancang pondasi secara detail barulah bisa menentukan material yang dibutuhkan. Pasalnya setiap jenis pondasi membutuhkan material yang berbeda-beda. Pastikan memilih material berkualitas jika ingin bangunan yang tahan lama dan kokoh. Jika menginginkan material berkualitas, maka cari distributor berkualitas.
Itulah pembahasan mengenai hal-hal yang harus Anda lakukan sebelum datang ke distributor material bahan bangunan. Galian C seperti pasir dan batu merupakan bahan penting dalam pembangunan. Jika Anda mencari distributor material galian C, PT. Gerbang Watugunung Niaga adalah jawabannya.
Material yang ditawarkan lengkap mulai dari berbagai ukuran batu split, batu gajah, makadam, agregat A, agregat B, serta pasir berkualitas. Banyak keunggulan dari perusahaan ini mulai dari ketepatan waktu, jadwal tetap, volume sesuai pesanan, dan jaminan keselamatan kerja. Jangkauan wilayahnya juga sangat luas. Informasi lain seputar PT. Gerbang Watugunung Niaga bisa Anda lihat di website www.gerbangwatugunungniaga.com.