Dewasa ini kemajuan tekhnologi dan Ilmu Medis dan kedokteran berkembang sangat pesat sehingga dapat menyelamatkan manusia dari kematian meskipun pada hakikatnya mati hidup itu ada di “tangan” Allah SWT.
Kemajuan ilmu medis ini memang dilatar belakangi dari dilakukannya proses penelitian yang rumit dan panjang. Sehingga ditemukanlah metode-metode dan berbagai penemuan baru dalam dunia medis. Namun, dibalik kemajuan ilmu dan tekhnologi medis tersebut. Ada beberapa Skandal yang dilakukan oleh beberapa ilmuan yang melanggar etika, yaitu dengan menggunakan manusia sebagai objek percobaan penelitiannya.
LiveScience dalam artikelnya mengungkapkan beberapa praktik percobaan medis yang dilakukan oleh ilmuwan yang tercatat dalam sejarah.
1. Studi Tuskegee
Dinas kesehatan di Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian untuk mengungkapkan efek kesehatan dari sifilis yang tidak diobati. Pada studi penelitian ini mereka tidak melakukan pemberitahuan sebelumnya pada partisipan penelitian tersebut. Selain itu, dalam penelitiannya, mereka juga menggunakan partisipan yang sehat dan tidak mempunyai penyakit sifilis ini.
Partisipan penelitian ini berjumlah 399 orang, laki-laki kulit hitam yang berasal dari alabama, 201 laki-laki diantaranya dalam keadaan sehat.
Ilmuwan membohongi para partisipan dengan mengatakan bahwa mereka sedang mengalami ‘Bad Blood’. Partisipan dalam objek penelitian ini tidak diperlakukan dengan baik, hal ini terus berlangsung sampai tahun 1947 ketika akhirnya ditemukan bahwa penisilin obat yang paling tepat untuk penyakit sifilis.
2. Studi Sifilis Di Guatemala
Amerika Serikat dan pemerintah Guatemala pernah melakukan kerjasama penelitian medis dengan cara menginfeksikan penyakit sifilis kepada para tahanan yang berada di penjara Guatemala dan juga pasien yang berada di rumah sakit jiwa secara sengaja.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mencari bahan kimia yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
3. Percobaan bedah Pada Budak
J Marion Sims, Seorang tokoh ginekologi banyak melakukan eksperimen operasi terhadap budak. Dalam melakukan eksperimen pembedahan tersebut ia melakukannya tanpa menggunakan anestesi. Journal Of Medical Ethnics (1993) menyatakan dalam jurnalnya tersebut bahwa melakukan eksperimen terhadap manusia tidak dapat di terima.
4. Pembunuhan burke dan Hale
Eksekusi pembunuhan pada zaman dulu memang masih sering terjadi. Namun sampai sekitar tahun 1830-an, eksekusi pembunuhan tersebut sudah mulai jarang. Sehingga para ahli anatomi terpaksa harus membeli tubuh manusia dari perampok organ tubuh manusia. Hal tersebut mengisnpirasi Burke dan Hale untuk melakukan bisnis organ tersebut. Burke dan Hale sering melakukan transaksi jual beli tubuh manusia dengan ilmuwan anatomi tubuh dan melakukan pembunuhan sebelumnya.