"Assholaatu imaduddin” shalat itu merupakan tiangnya agama begitulah sabda Rosululloh SAW dalam sebuah haditsnya. Kenapa shalat disebut sebagai tiangnya agama ? jawabannya karena bila seseorang baik shlalatnya maka akhlaknya juga akan baik pula dan apabila seseorang jelek ibadah shalatnya maka jelek pula kehidupannya. Ini berarti bahwa Ibadah Shalat sangat berpengaruh terhadap kehidupan duniawi manusia. Begitu pula bila manusia mati maka yang akan dipertanggungjawabkan di alam kubur adalah ibadah shalatnya. Tentunya ibadah shalat yang diterima oleh Alloh SWT dan apabila seseorang tidak diterima ibadah shalatnya maka siskssa kubur dan neraka menantinya.
Ada beberapa kriteria manusia yang tidak akan diterima ibadah shalatnya, yaitu :
- Manusia yang melaksanakan ibadah shalatnya sendirian tidak berjamaah dan dia tidak tahu rukun dan syaratnya.
- Manusia yang mana dia mengaku umat Islam tapi dia tidak pernah mengeluarkan zakat atau dia mengeluarkan zakat tapi zakatnya tidak sempurna. Zakat bisa dikatakan tidak sempurna apabila tidak ada ijab kabul, barang yang dizakatkan dalam keadaan rusak atau cacat, dan zakat yang tidak memakai aturan hukum syar’i.
- Manusia yang dalam kehidupan bermasyarakatnya tidak baik atau manusia yang dibenci oleh banyak orang, baik karena perbuatannya, ucapannya ataupun sifatnya.
- Hamba sahaya atau orang belian (budak) yang kabur dari majikannya.
- Manusia yang suka minum minuman keras beralkohol atau suka mabuk dengan apa saja yang bisa memabukkan.
- Seorang wanita (istri) yang dibenci oleh suaminya atau wanita (istri) yang tidak menghargai suaminya bahkan bersikap tidak sepantasnya seorang istri yang disyariatkan oleh agama Islam.
- Wanita yang tidak berhijab, tidak menutup auratnya.
- Seorang pemimpin yang suka berbuat dholim, baik itu korupsi ataupun berbuat curang lainnya yang dapat merugikan orang yang dipimpinnya.
- Manusia yang memakan riba, sesuatu makanan yang tidak jelas kehalalannya karena cara mendapatkannya itu.
- Manusia yang suka berbuat maksiat.