Banyak kriteria istri yang dapat yang menjadi pilihan sebagai calon pasangan hidup kita. Yang tentunya calon pasangan tersebut harus sesuai dengan kriteria dalam Islam agar keluarga yang dibina nanti dapat menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Untuk itu ada beberapa kriteria yang harus kita ketahui tentang kriteria istri sebagai pasangan hidup kita, diantaranya :
- Taat akan perintah agama, maksudnya yaitu seorang wanita yang selalu menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama. Ketaatannya pada Allah terbawa dalam setiap pribadinya, karena ketika ia taat pada Allah maka ia pun akan taat pada suaminya.
- Tidak suka mencela, maksudnya kata-kata yang ia keluarkan penuh dengan makna dan ketenangan bagi suaminya. Bukannya kata yang membawa pertengkaran dalam rumah tangga.
- Senantiasa sabar dan tidak bersedih. Kesabarannya teruji ketika dalam keluarganya diuji oleh Allah Swt dengan berbagai ujian, baik itu kekurangan ekonomi atau bentuk ujian yang lainnya. Ia tidak bersedih dan mengeluh atas apa yang diterimanya, ataupun berbuat suatu hal yang dilarang agama seperti meratap dan yang lainnya.
- Tidak menganggap kecil akan dosa. Maksudnya ia yang selalu menjaga perbuatannya dari segala macam kesalahan baik itu yang besar atau kecil. Akhlaknya mencerminkan perbuatan yang berhati-hati dalam perkataan dan tingkah laku.
- Memelihara dirinya. Maksudnya ketika ia ada keperluan yang mengharuskannya keluar dari rumahnya, maka ia senantiasa menjaga diri dan kehormatannya dengan berpakaian hijab yang syar’i. Ia tidak berdandan yang dapat menarik perhatian orang lain karena kecantikan dirinya hanya untuk suaminya.
- Dia tidak suka melihat aurat wanita lainnya. Hal ini berdasarkan kepada sabda Nabi Saw, “Janganlah seorang pria melihat aurat pria lainnya, dan jangan pula wanita melihat aurat anita lainnnya. Seorang pria tidak boleh bersama pria lainnya dalam satu kain dan tidak boleh pula wanita bersama wanita lainnya dalam satu kain”. (HR. Muslim)
- Taat kepada suaminya. Ketaatannya pada suami ia lakukan selama perintah suami tidak bertentangan dengan perintah Allah. Karena ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya melebihi ketaatannya pada suaminya.
- Suka bersedekah untuk kebaikan. Ia adalah sosok wanita yang tidak berat dalam memberi. Dari rejeki yang Allah berikan kepadanya lewat suami dapat ia gunakan untuk hal yang bermanfaat. Dengan mengutamakan urusan yang pokok dan utama dalam keluarga. Bahkan ia masih dapat menyisihkan dari rejekinya untuk bersedekah.
- Tidak meminta cerai kepada suaminya. Ketika suami melakukan kesalahan dalam rumah tangganya, maka itu tidak membuatnya menjadikan benci kepada suami atau menuntut untuk diceraikan. Tetapi ia justru mampu memberikan pemahaman dengan baik dan saling mengingatkan.