Wudhu merupakan adalah perkara yang diwajibkan ketika kita akan melakukan ibadah shalat, karena shalat tanpa wudhu maka wudhunya tidak sah. Selain itu wudhu juga wajib ketika hendak melaksanakan thawaf di Baitullah. Namun selain wajib wudhu juga dapat menjadi amalan yang sunah dalam ibadah yang lain. Diantara perkara-perkara yang yang disunahkan untuk kita berwudhu di dalamnya yaitu:
- Ketika hendak tidur. Yang menjadikan sunahnya wudhu ketika kita akan tidur, berdasarkan kepada hadits dari sahabat Al-Barra’ bin Azib bahwa Nabi Saw bersabda,”Jika engkau mendatangi tempat tidurmu, maka bereudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk shalat, kemudian tidurlah di atas sisi kananmu...”. (Muttafaq ‘Alaih)
- Ketika Junub. Junub merupakan hadats besar yang hanya dapat tesucikan dengan mandi besar (mandi wajib). Lalu fungsi wudhu dalam junub ini adalah ketika orang yang junub akan melakukan perbuata yang lain selama ia masih junub. Misalkan ketika orang yang junub hendak makan, minum, tidur, atau ia hendak mengulang jima. Hal ini berdasar dari Aisyah ra, ia berkata,”Jika Nabi Saw junub dan ingin makan, minum, atau tidur beliau berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat”. (HR. Muslim)
- Ketika sebelum mandi. Wudhu sebelum mandi ini dilakukan baik ketika sedang mandi wajib atau ketika akan mandi sunah yang biasa dilakukan sehari-hari. Dari ‘Aisyah ra ia berkata, “Jika Rasulullah Saw mandi junub, beliau Saw memulainya dengan membasuh kedua tangannya. Kemudian beliau kucurkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya, lantas membasuh kemaluannya, lalu berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat”. (HR. Muslim)
- Tatkala berhadats. Orang yang biasa membiasakan berwudhu dalam kesehariannya, baik dalam keadaan santai ataupun sibuk ia selalu menjaga wudhunya dan bagi mereka ada pahal yang utama. Sebagaimana hadits dari Buraidah ra. “Pada suatu pagi Rasulullah Saw memanggil Bilal dan berkata,”Wahai Bilal dengan apa engkau mendahuluiku ke surga? Kemarin malam aku masuk surga dan kudengar suara gerakanmu di depanku’. Bilal berkata,” wahai Rasulullah, tidaklah aku adzan kecuali aku shalat dua rakaat. Tidaklah aku berhadats melainkan aku berwudhu saat itu juga.’Rasulullah berkata,”Karena inilah”. (HR. Muslim)
- Ketika muntah. Hal ini dilaksanakan berdasarkan hadits dari Ma’dan bin Thalhah dari Abu Darda, dia menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah muntahh, kemudian berbuka dan berwudhu. Lalu kutemui Tsauban di masjid Damaskus dan kuceritakan hal ini kepadanya. Dia lalu berkata,”Benar. Akulah yang menuangkan air wudhu beliau”. (HR. Tirmidzi)