Usia yang matang bagi seorang perempuan atau pun laki-laki yang belum menikah adalah usia yang dikhawatirkan. Karena ketika usia sudah mulai menua tetapi belum datangnya pasangan hidup, dikhawatirkan akan menjadi dilema, disatu sisi mengharap seseorang yang melamarnya dan satu sisi ada rasa malu kerena belum datangnya jodoh. Mengenai jodoh, kebahagiaan, dan kematian Allah sudah mengaturnya, bahkan sebelum manusia tersebut lahir ke dunia. Perkara dia akan seperti apa telah ada garis dari tuhannya. Manusia tinggal menjalani dan meyakini tentang apa yang akan diberikan Allah kepadanya. Apakah akan bersyukur atau akan kufur.
Perkara jodoh manusia memang sudah ada jodohnya Allah menegaskan dalam firman-Nya :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar-Ruum : 21). Dalam ayat yang lain “Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita”. (QS.An-Najm:45). Dua ayat di atas menjelaskan tentang ketentuan Allah tentang pasangan-pasangan bagi setiap umat manusia.
Namun bagaimana nanti jodoh kita, akan “disesuaikan” dengan bagaimana kita dalam berakhlak. Secara logika dalam kehidupan nyata dapat kita temukan bagaimana jodoh kita, misal, seorang artis kebanyakan yang menjadi pasangannya adalah artis juga, dan juga seorang pengajar maka jodohnya tidak jauh juga dari seorang pengajar. Walau pun ini tidak selamanya harus seperti itu tetapi ini dilihat dari kasus secara umum yang terjadi di masyarakat. Hal ini bisa kita temukan dalam QS An-Nur :26. Jadi perkara jodoh adalah rahasia Allah, kta tinggal menjalaninya saja. Dan walau pun sudah ditentukan ikhtiar dan doa tetap harus kita maksimalkan. Sebagai bentuk ketaatan seorang hamba.
Wallahu A’lam.