Ketika kita berkunjung ke pulau Lombok yang penuh dengan keindah dan kekayaan alamnya, tentunya anda harus membeli dan membawa oleh-oleh dari Lombok baik itu, makanan ataupun souvenir seperti madu Sumbawa, susu kuda liar, mutiara, kain tenun Lombok dan sebagainya. Salah satu oleh-oleh khas Lombok yang harus anda beli ketika berkunjung ke Lombok adalah kain tenun Lombok, dimana kain tenun yang satu ini sangat terkenal karena proses pembuatannya yang memang sangat rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada umumnya, ada beberapa teknik dalam membuat kain traditional Lombok, dimana teknik yang digunakan terdiri dari 4 macam dan menghasilkan bermacam-macam kain yaitu, kain tenun pelekat, kain tenun songket, kain tenun sulam dan yang terakhir kain tenun ikat.
• Kain tenun pelekat
Teknik kain pelekat merupakan salah satu teknik yang sering digunakan dalam membuat kain tenun Lombok dimana kain pelekat dibuat dari benang kapas. Hal pertama yang dilakukan adalah mencelupkan benang lungsin kemudian benang disusun sejajar. Setelah itu, benang pakan yaitu benang yang disematkan melintang ke benang lungsin sehngga menciptakan satu corak yang menghasilkan warna yang indah.
• Kain tenun songket
Kain songket merupakan kain yang memiliki hiasan yang timbul dari benang katun, benang emas dan juga benang perak.
• Kain tenun sulam
Kain yang satu ini dibuat dengan teknik menjahit benag-benang berwarna diatas permukaan kain berdasarkan corak tertentu.
• Kain tenun ikat
Kain tenun ikat dibuat dengan cara mengikat bagian benang, sehingga ketika warna benang dicelupkan kedalam warna, maka hanya sebagian warna kain yang terkena warna.
Selain dari itu, kain tenun Lombok juga dapat dibedakan dari segi motifnya, dimana ada beberapa motif yang sangat terkenal seperti ragi genap, lepang, kreker, subhanala, piyo, kemang setange, dan banyak lagi yang lainnya. itulaha informasi mengenai kain tenun Lombok yang harus anda ketahui, sehingga anda sudah dapat menentukan jenis kain tenun tradisional apa yang akan dibeli ketika berkunjung ke Lombok.