7 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak

Masa kanak-kanak adalah masa emas seorang anak untuk tumbuh. Tidak hanya pertumbuhan fisik yang baik, akan tetapi mental yang baik juga menjadi penanda jika pertumbuhan pada anak sehat. Tentunya kesehatan mental pada anak sangat rentan pada usia dini. Jangan biarkan anak mendapatkan perlakuan yang dapat membuat mentalnya terganggu hingga trauma sampai dewasa, karena ini akan berpengaruh pada anak saat dewasa nanti. 

Banyak kasus yang menyebutkan jika orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental pernah mengalami trauma pada masa kecil. Sehingga penting sekali menjaga Kesehatan mental anak usia dini. 

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak

Adapun berikut ini adalah 7 cara menjaga kesehatan mental anak yang bisa anda terapkan 1. Membangun kepercayaan diri anak

Dengan membangun kepercayaan diri anak, maka ini dapat mendorong anak untuk mempelajari dan terus menerus mencoba. Hal ini tentu akan mengurangi rasa takut dan rasa minder pada anak. Dengan memuji berbagai tindakan positif yang dilakukan. Misalnya memuji lukisannya yang dibuat olehnya.

2. Membiarkan anak bermain

Waktu bermain tentu saja menjadi waktu untuk bersenang-senang pada anak. Padahal sesungguhnya waktu tersebut juga merupakan saat anak belajar berbagai banyak hal. Ketika anak bermain, akan muncul sikap menjadi kreatif, mempelajari bagaimana memecahkan masalah, dan bagaimana cara mengendalikan diri. Saat anak aktif bergerak ketika bermain juga membantu anak menjadi sehat secara fisik dan mental.

3. Mendorong anak untuk bersosialisasi

Mulai ajarkan anak untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Misalnya dengan menyuruhnya untuk bermain bersama dengan teman sebayanya akan membantu anak dalam mengenali kelemahan dan kelebihannya. Untuk menemukan teman bermain pada anak anda dapat melakukannya dengan mengajak anak mengunjungi lingkungan sekitar, tempat rekreasi, atau mendaftarkan anak di sekolah.

4. Ajari anak untuk menikmati proses

Dengan mengajari anak untuk memahami bahwa kemenangan atau mencapai tujuan bukanlah segalanya adalah hal yang sangat dianjurkan. Karena anak akan  mengetahui jika apa yang diinginkannya tidak bisa dengan mudah didapatkan. Butuh pengorbanan dan proses untuk menikmatinya. Tentu ini akan mengajari anak tentang arti kepuasan yang sesungguhnya pada apa yang didapatkannya melalui jerih payahnya. 

5. Ajari disiplin dengan adil dan konsisten

Untuk mempelajari hal-hal baru, tentu banyak yang harus dipelajari oleh anak. Salah satunya menanamkan sikap disiplin, adil dan konsisten. Anak harus mengetahui beberapa perilaku yang tidak boleh dilakukan. Apabila mereka melakukannya maka mereka akan menerima konsekuensinya. Dengan menasihati dan memberi contoh adalah hal yang paling baik untuk menerapkan perilaku disiplin yang memiliki dasar kebaikan, nilai agama, maupun norma sosial.

6. Mengkritiklah perilakunya, bukan orangnya

Ketika anak melakukan kesalahan, jangan menyalahkan anak. Tapi kritiklah perilakunya saat anda menghukum kesalahan yang dilakukannya. Fokuslah pada perilaku tidak baik yang dilakukannya bukan menyalahkan anak. Apalagi dengan memberikan label seperti “anak nakal” pada anak tentu bukan hal yang baik. ini akan membuat anak merasa minder dan tentu yang tertanam di dalam benaknya nanti adalah jika dia adalah anak yang nakal. 

7. Menciptakan lingkungan rumah yang aman

Seperti diketahui jika rumah adalah tempat pertama anak mempelajari berbagai hal. Dengan membuat lingkungan rumah menjadi nyaman dan harmonis tentu akan mendukung perkembangan mental anak ke arah yang baik. karena anak akan melihat apa yang ada disekitarnya kemudian merekamnya dan menyimpan di memori otaknya.

Itu dia 7 cara menjaga kesehatan mental anak. Tentu saja Kesehatan mental memang harus dibangun sejak dini. Untuk menjaga Kesehatan mental pada anak, anda bisa berkonsultasi pada ahlinya. 

Dalam aplikasi Halodoc terdapat banyak psikolog terpercaya yang akan membantu anda dalam menangani tumbuh kembang kesehatan mental anak. Sehingga anda lebih tahu bagaimana cara yang paling efektif untuk membangun Kesehatan mental pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat ya!