Menjadi universitas terbaik di Indonesia, menjadikan Universitas Indonesia (UI) semakin banyak meraih penghargaan di kompetisi tertentu. Baik penghargaan yang berlangsung di dalam negeri maupun di luar negeri. Semua kompetisi itu berusaha diraih oleh UI dengan segala perjuangan mereka.
Salah satunya adalah ajang ACM ICPC (International Collegiate Programming Contest) yang diselenggarakan di Rapid City, South Dakota, Amerika Serikat.
Ajang Progamming Dunia tahun ini diadakan di Amerika Serikat pada bulan Mei lalu. Dari 2948 universitas yang telah mendaftar pada kompetisi ini, tidak semuanya berhasil lolos. Hanya ada 132 tim yang dinyatakan sebagai finalis dalam ajang ini. Tim yang berhasil masuk sebagai finalis akan mengikuti seleksi final yang berlangsung di Amerika Serikat.Tim dari Universitas Indonesia juga terdiri dari Rakina Zata Amni (Fasilkom UI 2013), Zamil Majdy (Fasilkom UI 2014) dan Muhammad Ayaz Dzulfikar (Fasilkom UI 2015). Keempat mahasiswa ini juga didampingi oleh pelatih mereka Denny (Dosen Fasilkom UI).
Tim Fasilkom dari UI ini berhasil meraih peringkat 34 di ajang ini. Peringkat yang berhasil mereka raih ini merupakan prestasi tersendiri bagi UI. Hal ini dikarenakan ACM ICPC adalah ajang kompetisi tertua, terbesar, dan kontes programmer paling bergengsi di dunia.
Persiapan Tim UI untuk mengikuti babak final ini sudah dirasa sangat baik. Persiapan-persiapan mereka meliputi speed practice dan pemantapan materi Persaingan kali ini juga dirasa lebih kompetitif. Karena sistem seleksi yang meliputi tingkat nasional, regional, dan internasional.
ACM-ICPC sendiri adalah sebuah kompetisi pemrograman tahunan antar univeristas di seluruh dunia. Ajang bergensi ini telah diselenggarakan oleh Association for Computing Machinery (ACM) sejak tahun 1970. Dan untuk perlombaan kali ini, ACM-IMP disponsori oleh pihak IBM.
Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, UI harus benar-benar mempersiapkan diri dalam final ino. Kompetisi yang diikuti lebih dari 2.000 universitas ini membutuhkan nalar kreatifitas, kerjasama, dan inovasi. Ketiga nalar utama itu sangat penting dalam membangun suatu program perangkat lunak.