Memilih Pasangan Yang Tepat
Kehidupan berumah tangga adalah kehidupan yang penuh dengan lika dan liku, jika kita mampu membawanya pada jalan yang sesuai dengan syari’at maka kehidupan sakinah, mawadah dan warahmah yang merupakan harapan bagi setiap keluarga akan tercapai, tetapi jika kehidupan rumah tangganya jauh dari jalan syari’at maka keharmonisan rumah tangga pun akan sulit untuk diraih. Hidup berumah tangga sesungguhnya sudah dimulai ketika memilih calon pasangan sebagai pendamping hidup. Jika yang dipilih hanya sebatas kepada kecantikan maka yang namanya kecantikan akan habis ketika usia sudah datang, jika yang dipilih berdasarkan keturunan, maka sesungguhnya keturunan tidak menjamin baiknya seseorang, dan jika yang dipilih berdasar harta dan jabatan, maka sungguh harta dan jabatan adalah sebuah titipan yang bisa saja diambil oleh yang punya, kapan dan dimanapun sesuai kehendak-Nya. Dari itu memilih pasangan yang tepat harus berdasar kepada agama dan akhlak yang lahir dari bukti pengabdian kepada Allah Swt. Seperti kisah Siti Khadijah yang memilih Rasulullah Saw sebagai pendampingnya karena akhlak beliau yang mulia, tutur kata yang santun, dan amanhnya beliau. Maka memilih calon pendamping karena sebab agama menjadi prioritas utama. Walaupun sekarang sosok seperti beliau sudah tidak ada, tetapi akhlak yang menirunya akan mudah ditemukan asalkan ada usaha yang sungguh-sungguh. Ketika suatu hubungan pernikahan dibentuk maka harus ada pihak-pihak yang siap menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, karena hakikat dalam perkawinan bukan mencari kesempurnaan pasangan tetapi bersama-sama membentuk kebahagiaan dari perbedaan yang ada. Dari sahabat Abu Hurairah, bahwa nabi Saw bersabda,”Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agama. Pilihlah yang paling beragama, maka kau akan beruntung”.  Hadits tadi secara jelas bagaimana Rasulullah Saw menyampaikan bagaimana cara memilih calon pasangan kita yang dipilih bukan dari hal yang bersifat materi. Jadi bagaimana nanti keluarga kita dari hari ditentukan, tentunya dengan mempersiapkan diri dari sekarang menjadi cara terbaik sebelum nanti hidup dalam rumah tangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *