Wanita dicipta oleh Allah berpasang-pasangan dengan kaum pria, yang antara satu sama lain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan segala kekurangan dan kelebihan tersebut diharapkan dapat saling melengkapi satu sama lain agar terciptanya kehidupan yang harmonis dan berjalan beriringan. Namun yang menjadi permasalahan dewasa ini, banyak dari kaum wanita lebih mengutamakan kecantikannya sebagai kelebihan utama dibanding yang lainnya. Karakteristik wanita yang cantik sebetulnya berbeda-beda, bagi sebagian kaum hedonis (pemuja kesenangan) kecantikan tampak dari fisik yang sempurna tanpa ada cacat sedikitpun. Karena kecantikan dalam versi manusia hanya menempatkan pada tataran fisik semata.
Yang namanya kecantikan secara fisik pasti beda jaman beda pula kriterianya. Jika orang-orang jaman dahulu melihat wanita cantik itu berdasarkan bentuk badan yang gemuk, maka jaman sekarang hal tersebut sudah berubah. Kecantikan jaman sekarang dapat dinilai dari tubuh yang langsing dengan berat badan yang proporsional, ditambah hiasan-hiasan yang melekat pada tubuh. Namun yang namanya kecantikan fisik bagaimana pun kita merawat dan menjaganya, baik dengan obat-obatan yang modern, resep—resep alami dan operasi-operasi kecantikan yang dijalankan, tidak akan dapat melawan proses alami yang menjadikan kulit yang kencang menjadi keriput, tubuh yang indah menjadi bungkuk, atau keindahan mata yang mulai rabun.
Bagi agama Islam kecantikan tidak hanya dinilai dari segi luar saja, dalam Islam kecantikan mempunyai standar tersendiri, kecantikan tidak hanya dilihat dari fisik yang sempurna dengan hiasan emas permata, tetapi kecantikan terlihat dari agama berupa akhlak mulia yang merupakan pancaran agamanya. Seorang wanita yang dianugerahi fisik yang baik, tidak menjamin dikatakan cantik dalam Islam. Sebab kecantikan dalam Islam tidak hanya dipandang dari segi fisik saja tetapi mencakup pula kepada akhlak yang terlihat dari tingkah laku dan sopan santunnya.
Dalam Islam lebih menghargai seorang budak wanita yang hitam legam tetapi baik akhlaknya dari pada seorang wanita yang cantik secara fisik tetapi perbuatannya membuat orang lain sakit hati, tidak dihormati dan merendahkan sesama. Rasulullah Saw memberikan petunjuk bagaimana kategori seorang wanita yang cantik. “Wanita itu dikawini atas empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya atau karena agamanya. Akan tetapi pilihlah karena agamanya agar dirimu selamat. (HR. Bukhari dan Muslim)