Allah Swt memberikan bekal bagi manusia sebagai khalifah fil Ard (Pemimpin di bumi) dengan pendengaran, penglihatan dan qalb. Dengan bekal ini manusia pun dibedakan dari yang ciptaan Allah yang lain semisal hewan dan tumbuhan, karena bagi manusia adanya tanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Bagaimana seorang manusia menggunakan pendengaran dan penglihatannya tergantung dari bersih tidaknya qalb. Bahasa qalb di alih bahasakan dalam bahasa Indonesia menjadi hati.
Hati dalam pengertiannya terdapat dua macam yang memahaminya. Pertama hati yang merupakan salah satu organ penting bagi manusia yang terletak di dalam dada dan berfungsi sebagai tempat bergumulnya pengaruh kebaikan dan kejahatan. Kedua, hati sebagai suatu perasaan pada diri manusia yang tidak berwujud benda atau anggota tubuh , kehadirannya abstrak tetapi dapat dirasakan.
Karena hati itu termasuk kepada salah satu anggota tubuh dan tempat perasaan manusia maka ia pun tidak luput dari yang namanya penyakit. Dengan penyakit ini hati bisa mati dan tidak merasakan apa yang ia rasa, dan bagaimana seseorang yang hatinya mati akan terlihat dari tanda-tandanya. Berikut ini sebagian tanda-tanda hati yang mati :
- mengutamakan kepentingan dunia dibanding akhirat.