Amalan Pendatang Rizki
Setiap manusia pasti menginginkan hidup dengan harta yang berkecukupan, tidak kurang satu apapun, karena dengan begitu ia dapat memuaskan apa yang menjadi harapan dan keinginannya. Bekerja keras siang dan malam demi mencari harta yang diimpikan, walau terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Ada orang yang Allah perkenankan mudah dalam mencari rizki, segala usaha yang ia lakukan mudah mendatangkan rizki yang melimpah. Namun ada pula mereka yang bekerja dari pagi hingga pulang malam susah untuk mendapatkan rizki yang luas, jangankan untuk membeli barang yang mewah, memenuhi kebutuhan sehari-harinya pun pas-pasan. Lalu jika seseorang ingin merubah adakah perbuatan atau amalan pendatang rizki. Dari berbagai keterangan ada beberapa amalan yang dapat mendekatkan dan memudahkan kita dalam mencari harta, yaitu :
  1. Membaca istigfar. Istigfar adalah ucapan meminta ampunan dari seorang hamba kepada Allah Swt. Nabi Muhammad Saw adalah sosok yang gemar dalam membaca istigfar, walaupun beliau dimaksum (terbebas dari dosa) tetapi beliau tetap rajin membaca istigfar. Dalam sehari minimal membaca 100 kali istigfar, hal sebagai salah satu bentuk rasa syukur beliau Saw kepada Allah. Waktu yang paling dianjurkan dalam membaca istigfar adalah selepas shalat subuh sampai menjelang waktu duha.Allah Swt mencintai hamba-Nya yang senantiasa rajin membaca istigfar, sebagaimana firman-Nya, “Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS Nuh:10-12). Dengan memperbanyak istigfar berarti kita telah memohon ampun kepada Allah sekaligus memohon dimudahkannya rizki.
  2. Beribadah kepada Allah, disini maksudnya ketika kita beribadah hendaklah dengan seluruh jiwa dan raga kita. Beribadah dalam hal ini  bukan berarti menghabiskan banyak waktu di masjid dan meninggalkan usaha, tetapi lebih meningkatkan kepada kualitas ibadah kepada Allah. Suatu ibadah yang di dalamnya terdapat perendahan diri, khusyu dan menghadirkan dalam diri akan kebesaran Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *