Dosa adalah suatu perbuatan yang melanggar apa yang telah disyari’atkan oleh Allah Swt, suatu perbuatan yang mengundang kerugian tidak hanya oleh pelakunya tetapi juga dapat berakibat kepada orang lain disekitarnya. Seseorang yang berbuat dosa memang tidak akan kelihatan oleh setiap orang, karena bisa jadi ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Bentuk dosa pun tidak kasat mata, karena seandainya perbuatan dosa berupa bau yang busuk, maka sudah dapat dipastikan sebau apakah diri kita yang banyak berbuat dosa.
Walaupun dosa tidak dapat dilihat atau diraba tetapi dampak dari perbuatan dosa sangat terasa dan berbahaya. Kita mungkin pernah tahu bagaimana salah satu contoh dosa dari perbuatan riya yang menghancurkan amal kita seperti kayu bakar kering yang dilalap api, atau perbuatan maksiat yang membuat ilmu yang diperoleh menjadi tidak bermanfaat. Setinggi apapun ilmu maka akan hancur seketika oleh perbuatan maksiat, pengetahuan tentang teknologi yang maju atau banyaknya hafalan ilmu-ilmu agama bisa menjadi kosong artinya jika tidak dilandasi dengan ketakwaan. Karena hakikat sebenarnya dari ilmu adalah mendekatkan seorang hamba kepada tuhannya.
Ketika seseorang berbuat dosa maka dampaknya ia akan dihukum dengan dosa yang lain, sehingga membuatnya tidak pernah bisa lepas dari perbuatan dosa yang diperbuatnya. Misalnya ketika seseorang berbohong maka untuk menutupi kebohongan yang pertama ia akan berbohong lagi dengan bohong yang kedua, ketiga dan seterusnya, atau orang yang suka memakai obat-obatan terlarang maka ia akan menjadi orang yang ketergantungan terhadap obat tersebut, atau juga yang meminum-minuman keras ia akan kecandungan dengan minuman tersebut. Ketika seseorang terperangkap dalam satu perbuatan dosa maka setan telah menyiapkan perangkap lainnya yang membuatnya tidak bisa lepas dari perbuatan dosa yang dilakukannya.
Dampak lain dari suatu perbuatan dosa yaitu Allah akan tampakkan kehinaan baginya. Sering kita lihat di berbagai media seorang pejabat dan yang lainnya yang dihormati ketika ia berbuat maksiat maka Allah buka aibnya dan seketika itu pula kehinaan datang baginya. Segala pangkat dan kedudukan yang membuat dia disegani seketika itu juga digantikan dengan kehinaan yang menghancurkan. Na’udzubillahimindzalik