Menuju Jembatan Surga
Keadaan  manusia di alam akhirat penuh dengan segala macam kesusahan dan kesibukan. Satu demi satu tahapan dalam pemeriksaan terhadap seorang manusia dijalani, tidak ada lagi pembela disana karena yang membela diri sendiri adalah amal ibadah yang kita lakukan dan sebagai saksinya adalah angggota tubuh kita. Seperti kaki yang bersaksi tempat mana saja yang pernah ia jumpai, tangan yang mengatakan tentang hal apa saja yang pernah ia lakukan dan mata yang bercerita untuk melihat apa saja ia digunakan, lebih banyak kepada kebaikan atau keburukan. Setelah manusia menjalani tahap di yaumul hisab (perhitungan) dan yaumul Mizan (penimbangan), ia akan melewati jembatan menuju ke surga yang di dasarnya apabila tidak sampai maka ke neraka. Dalam istilah agama Islam jembatan yang dilalui oleh setiap manusia dinamakan jembatan shirat, yaitu suatu jembatan yang membentang di atas neraka jahanam. Keadaan shirat ini menurut para ulama dari hadits-hadits, keadaan shirat sangat gelap dan membakar, tajamnya melebihi pedang, lebih halus dari pada rambut dan membuat semua orang mudah tergelincir ke dalam neraka. Ketika setiap orang melewati jembatan shirat ini merupakan ujian terberat bahkan bisa lebih berat dari yang lainnya, sebab dalam shirat terdapat berbagai hal yang menakutkan, mencemaskan dan menghawatirkan. Sehingga bagaimana kita bisa selamat atau tidaknya berjalan dalam shirat ini tergantung amal perbuatan kita hari ini. Gambaran seorang muslim yang melewati shirat ada dalam hadits nabi Saw, dari Abu Zaid Al-khudri , bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, “Maka ada orang-orang mukmin yang melewatinya sekejap mata, ada yang seperti kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung, ada yang bagaikan tunggangan yang baik. Orang selamat tanpa suatu apapun itulah yang akan selamat ke surga, orang yang tercakar, masih menggantungkan nasibnya dan yang terdorong akan masuk neraka”. (HR Bukhari, Muslim, An-nasa’i dan Ahmad). Berbagai macamnya orang yang melewati shirat ini menandakan kepada kita bahwa untuk mempersiapkan segala bekal kebaikan yang bisa membawa kita dalam melewati shirat hingga sampai ke surga. Aamiin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *