Rasa cinta adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepada setiap manusia. Dengan rasa cinta ini berbagai keajaiban datang, seorang ibu tanpa lelah mengasuh dan menyayangi anaknya, melayani suaminya dan berkorban demi apa yang disayanginya. Seorang ayah pun bekerja banting tulang demi keluarga tercinta, sampai ia lupa akan keadaan dirinya sendiri, rela mengorbankan apa yang disukainya demi anaknya, dan keajaiban yang lainnya. Cinta datangnya dari hati, namun dapat terlukis dalam bentuk perbuatan, seseorang yang sedang jatuh cinta memiliki tanda-tanda bahwa ia sedang mencintai, dimulai dari kata-kata, bahasa tubuh dan tatapan mata dapat menandakan seseorang yang sedang jatuh cinta.
Hal lain yang dapat menjadi tanda ia sedang mencintai. Pertama adanya rasa kagum, seseorang yang jatuh cinta memiliki rasa kagum yang teramat sangat terhadap apa yang ia cintai, apapun perbuatan yang dicintainya walaupun tak sejalan dengan dirinya, akan membuatnya lupa dan menjadi kagum tersendiri. Kedua rindu dan harap, perasaan ini datang tatkala jauhnya dari seseorang yang dicintai, perasaan pun menjadi galau, gelisah dan terkadang tidak menentu. Ada harapan dari dalam dirinya untuk selalu bertemu dan bersama dengan yang dicintainya.
Ketiga rela berkorban, apapun yang menjadi keinginan dari yang dicintai pasti diberikan dengan sekemampuannya, bahkan ia rela menderita asal yang dicintainya menjadi bahagia. Keempat Selalu ingat, kapanpun dan dimanapun ia berada pikiran dan hatinya selalu ingat kepada yang dicintainya, tak sekejappun waktunya bisa terbebas dari apa yang ia cintai, sehingga dalam menjadi tak menentu dan tidak fokus. Kelima rasa cemburu, rasa takut akan kehilangan yang dicintai menjadikan orang yang mencintai berlaku tidak wajar, rasa cemburu yang berlebihan ini menjadikannya bertindak di luar batas bahkan mencelakakan yang dicintainya.
Menjadi sebuah renungan bagi kita, ketika kita bisa mencintai orang lain dengan begitu kuatnya, mengapa terkadang kita tidak bisa mencintai Dzat yang lebih sayang kepada kita. Karena rasa sayang yang berlebihan kepada orang lain membuat kita lupa terhadap sang pemberi cinta, yakni Allah Swt. Semoga cinta kita tidak hanya kepada orang lain tetapi juga kepada Illahi Rabbi. Aamiin