Asal Usul Manusia
Manusia adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan sebaik-baiknya, karena Allah menghendaki manusia sebagai khalifah di bumi. Namun ketika kita baca di buku-buku pelajaran atau pendapat sebagian ilmuan khususnya di Erofa, mengatakan bahwa manusia berasal dari hewan yang berevolusi/berubah dari yang sebelumnya memiliki kemampuan yang sederhana kepada kemampuan yang maju. Mereka pun berargumen kepada ditemukan nya fakta ilmiah seperti fosil-fosil manusia purba yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang dahulunya dari hewan jenis kera/monyet. Teori ini pun dikenal dengan teori evolusi yang dicetuskan oleh Charles Darwin. Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan prinsip agama Islam mengenai asal-usul manusia. Bahkan tidak hanya agama Islam, agama samawi yang lain pun banyak yang menentangnya. Dalam agama Islam Allah menjelaskan tentang asal usul manusia di dalam Al-Qur’an yang mengalami beberapa proses tahapan kejadian, yang meliputi tahap penciptaan manusia pertama , manusia kedua dan  asal-usul dalam penciptaan manusia ke tiga. Berikut tahapannya;
  1. Proses tahapan manusia pertama diawali dengan penciptaan nabi Adam as dari segi fisik yang dibuat secara langsung dari tanah yang kering kemudian ditiupkan ke dalamnya ruh. Hadits Nabi Saw “Seseungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh bagian bumi, maka anak cucu Adam  pun seperti itu,ada yang baik dan buruk, ada yang lembut dan juga kasar”. (HR. Tirmidzi)
  2. Setelah nabi Adam tercipta Allah menciptakan manusia kedua sebagai pasangan untuk menemani nabi Adam as, yang diciptakan dari tulang rusuknya yaitu Siti Hawa
Setelah nabi Adam dan Siti Hawa tercipta, maka berlanjut kepada proses penciptaan manusia ketiga yang berkaitan dengan proses penciptaan seluruh manusia yang berawal dari nabi Adam dan Siti Hawa. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS. Al-Mu’minun:12-14. “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *