Pada moment bulan dzulhizah yang sering dan jarang dilupakan adalah prosesi ibadah haji dan saat menyembelih hewan qurban. Bagi masyarakat secara umum khususnya di desa-desa, prosesi menyembelih hewan qurban menjadi acara tontonan yang menarik sebagai hiburan. Namun di tengah prosesi tersebut tidak jarang kita melihat atau mendengar bagaimana proses peyembelihan hewan qurban yang banyak menyakiti hewan tersebut dalam pelaksanaannya. Misal, adanya sapi yang sebelum disembelih diberi banyak minum atau orang lebih mengenalnya dengan di gelonggong dan hal yang lainnya.
Dalam Islam tidak hanya kepada sesama manusia yang harus muliakan, bahkan kepada hewan pun kita harus melakukannya dengan ihsan (baik) sebelum atau pun ketika disembelih. Hal ini tentunya bertujuan supaya adanya rasa kasih sayang terhadap sesama manusia dan makhluk ciptaan Allah SWT. Tata cara menyembelih yang sesuai syariat dalam Islam diantaranya ;
- Hendaknya yang menyembelih hewan qurban adalah orang yang akan berqurban itu sendiri, kecuali kalau dia tidak bisa atau ada halangan maka boleh diwakilkan
- Menggunakan senjata yang tajam, hal ini digunakan untuk mempercepat kematian hewan yang disembelihnya sehingga tidak membuatnya terlalu lama dalam rasa sakit
- Tidak mengasah pisau dihadapan hewan yang akan disembelih. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Umar ra. “ Rasulullah SAW memerintahakan untuk mengasah pisau tanpa memperlihatkannya kepada hewan” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)
- Mengahadapkan hewan ke arah barat, hal ini dapat dilakukan dengan cara memposisikan kepala hewan di selatan, kaki di barat dan leher menghadap barat
- Membaringkan hewan di atas lambung sebelah kiri, dengan seperti ini akan memudahkan bagi yang akan menyembelih hewan dengan tangan kanan dan memegangi leher hewan dengan tangan kiri