Mendamba Pasangan Setia
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…… (QS An Nuur 24 :29) Ketentraman adalah salah satu tujuan dibinanya rumah tangga. Setelah ketentraman hadir karena tersalurnya hasrat dijalan yang tepat,maka faktor penunjang ketentraman lain paska pernikahan adalah hal yang perlu dijaga. Hal ini tidak terlepas dari ciri wanita setia yang mampu bertahan dalam keadaan apapun di rumah tangganya. Sebagai mahluk yang punya banyak keperluan, baik pasangan wanita atau pasangan pria tentu tak bisa selamanya menikmati kebersamaan. Adakalanya tugas dan kewajiban memaksa untuk berpisah mungkin dalam kurun waktu yang cukup panjang. Seyogyanya, perpisahan yang proporsional dan disikapi dengan dewasa akan menambah kehangatan keluarga. Karena bumbu-bumbu rindu akan bersemi disana. Namun tak sedikit perpisahan yang tidak disikapi dengan dewasa justru menghadirkan kecemburuan dan keraguan pada kesetiaan pasangan . untuk itu hendaknya sang pria mengetahui bagaimana ciri muslimah setia begitupun sebaliknya. Kenapa mengenal ciri ini penting, karena ada kalanya kedua pasangan merasa terlalu tabu jika harus bertanya tentang kesetiaan, karena akan terkesan meragukan atau bahkan menghakimi. Sebenarnya ciri kesetiaan tidaklah begitu rumit untuk dilihat, karena mereka yang setia berawal dari kejujuran, sedangkan kejujuran akan tampil apa adanya. Tak ada ketakutan, kecemasan atau sekedar gugup saat komunikasi. Namun jika kita melihat penggalan ayat alquran diatas, ada hal yang lebih mudah membangun sebuah kesetiaan, yaitu dengan melatih diri menjadi pribadi yang setia, karena Allah akan menyandingkan mereka yang baik untuk mereka yang baik, menyandingkan mereka yang jujur dengan mereka yang jujur dan tentunya akan menyandingkan mereka yang setia kepada mereka yang setia. Tak hanya itu, islampun mengajarkan kesetiaan dibangun atas nilai-nilai yang luhur dan agung. Islam melarang kesetiaan seorang istri pada suaminya hanya berorientasikan cinta semata, misalnya islam melarang taat seorang istri pada suami yang menyuruh pada perbuatan dosa dan maksiat. demikian pembahasan Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *