Kuman Penyebab Fluks Berdarah

Perawatan hidup yang sehat tidak dapat menjamin anda terjauh dari penyakit atau bakteri. Setiap hari di mana-mana kuman selalu ada tergantung bagaimana kekebalan tubuh kita dapat mengatasi kuman atau bakteri tersebut. Namun Ada beberapa kuman, bakteri maupun amoeba yang menyebabkan penyakit disentri. Kuman-kuman tersebut seringkali turut masuk ke dalam tubuh kita melalui minuman maupun makanan yang kita jumpai sehari-hari. Makanan yang bersih pun apabila tangan kita kotor akan terkontaminasi oleh kuman. Sebagian data menyebutkan bahwa fluks berdarah juga bisa diakibatkan infeksi kimia dan iritasi kimia. Penyebab penyakit ini umumnya terjadi oleh dua parasit utama, yaitu basil atau bakteri dan amoeba.

Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh shigella, escherichia coli, salmonella, dan campylobacter jejuni. Dari keseluruh penyebab tersebut, bakteri shigella merupakan salah satu yang paling berbahaya karena dapat mengancam jiwa orang yang terjangkit. Dari famili amoeba yang sering dijumpai di daerah tropis dan juga berbahaya adalah entamoeba histolytica.

Penyebab fluks berdarah dari jenis amoeba banyak menyerang anak-anak di atas lima tahun, sedangkan anak-anak di bawah lima tahun biasanya lebih sering oleh penyebab basiler. Basiler dan amoeba meski menyebabkan penyakit yang sama, akan tetapi ada efek gejala yang berbeda yang dirasakan penderitanya.

Untuk penderita yang terinfeksi dari bakteri (basiler) biasanya akan terasa setelah dua hari terkontaminasi bakteri tersebut. Gejala yang dirasakan demam tinggi, nafsu makan menurun, muntah, mencret dan nyeri perut. Dalam beberapa kasus, penderita mengeluarkan feses cair hingga 30 kali dalam sehari yang akan berujung dehidrasi. Tahap yang paling akut, infeksi menyebabkan kematian bagi penderita penyakit ini.

Sedangkan untuk disentri amoeba, frekuensi lebih sedikit dibanding dengan basiler, hanya saja feses yang dikeluarkan akan terdapat darah dan lendir. Intensitas buang air besar tidak mencapai sepuluh kali per hari. Hal yang menjadi berbahaya bagi infeksi amoeba, infeksi jenis ini bukan hanya menyerang organ pencernaan, tetapi juga dapat menyebar lewat aliran darah dan menyerang hati bahkan otak, terutama untuk amoeba jenis entamoeba histolytica.

author : dwi aditya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *