Suku Semaka adalah suku yang terletak di distrik kota besar provinsi Lampung. asal etnis Semaka diceritakan berasal dari keratuan Semaka , yang berasal dari Skalabrak , yang dalam perjalanan migrasi mereka melalui sungai Way Semaka dan menetap di daerah ini , dan keturunannya yang tersebar di kabupaten Tanggamus , dan terutama terkonsentrasi di Kota Agung .
Masyarakat suku Semaka bahwa sejak beberapa abad terakhir telah dihuni kabupaten Tanggamus ini . Saat ini daerah mereka tidak lagi seperti pada hari-hari awal kedatangan mereka . Sekarang mereka benar-benar hidup di antara pendatang yang memenuhi wilayah suku Semaka ini . Bahkan jumlah migran telah melampaui jumlah orang Semaka di wilayahnya sendiri . Jadi sekarang Semaka suku dirinya sebagai kehilangan identitas , bahkan sebelumnya bahasa Semaka sebagai bahasa asli daerah , kini digantikan oleh bahasa para pendatang baru . Terlihat di daerah seperti kerumunan di pasar , bahasa yang dominan adalah bahasa para pendatang baru . Ini Semaka masyarakat suku seperti hilangnya kepercayaan terhadap bahasa mereka sendiri . Kaum muda tidak lagi berbicara Semaka , kelas praktis senior yang tinggal sendiri yang hanya memahami bahasa dialek Lampung masih Semaka ini.
Suku Smoung (Smong), adalah kebiasaan yang berasal dari suku Lampung. Smoung berada di sebuah desa yang disebut Sanggi di kabupaten Tanggamus, Lampung. Masyarakat suku Smoung, adalah salah satu dari banyak sub etnik di Lampung yang membentuk komunitas etnis mereka sendiri. marga Smoung hidup sebagai komunitas adat terpencil dan dieliminasi dari realitas dinamika pembangunan daerah. Masyarakat suku Smoung masih dalam tahap keterasingan dan kemiskinan.
suku Belalau , adalah salah satu masyarakat adat yang tinggal di distrik Lampung Barat Provinsi Lampung . Belalau suku ini menurut cerita rakyat Belalau , adalah penduduk pertama di wilayah ini dan Krui Belalau . Menurut mereka , yang lama mereka tidak memiliki kebiasaan nomaden bergerak dari satu tempat ke tempat lain . Seperti menurut penuturan mereka , pada awalnya sebelum kehadiran mereka di daerah ini , mereka datang dari Sekalabrak , seperti suku-suku lain di Provinsi Lampung.