Keteladana dan keshalehan dari para Waliyullah sungguh patut dicontoh dan diteladani oleh segenap umat muslim sekarang ini. Dengan berjiarah ke tempat-tempat yang sejarahnya pernah menjadi petilasan atau jejak dari para hamba Allah SWT yang Shaleh. Akan banyak sekali manfaatnya bagi kita. Bukan sekedar berdo’a meminta ampuan kepada Allah SWT lewat karomah para Waliyullah, kita juga dapat mengambil manfaat lainnya seperti berwisata sejarah, belajar serta mendapatkan ketenangan karena berada dilingkungan orang-orang yang positif.
Salah satu tempat jiarah yang sering dikunjungi oleh para pejiarah yaitu Makam Sunan Gunung Djati yang terletak di Jl. Raya Sunan Gunung Jati, Kalisapu, Cirebon. Biasanya pada bulan-bulan tertentu para pengunjung berbondong-bondong datang ke Cirebon untuk mengunjungi makam Sunan Gunung Jati. Bukan hanya masyarakat lokal akan tetapi para pejiarah yang datang berasal dari luar kota, luar pulau bahkan luar negeri. Mereka yang datang biasanya untuk berdo,a memohon berkah lewat karomah Waliyullah. Akan tetapi banyak juga yang sekedar untuk berwisata, belajar dan berdagang.
Di halaman depan kita akan disambut dengan Gapura yang disusun dari susunan bata merah yang nampak menawan. Di sana terdapat 9 pintu makam. Akan tetapi para pejiarah hanya dibatasi sampai pintu ke 5 yang diberi nama Pasujudan. Di pintu ke lima ini biasanya selalu ramai dan dipadati oleh para pejiarah yang datang silih berganti siang maupun malam. Bahkan para pejiarah lebih memilih datang pada lewat tengah malam. Adapun puncaknya para pengunjung yaitu tiap malam jum’at kliwon dan selasa legi.
Di lokasi makam juga terdapat beberapa sumur keramat dan yang paling terkenal adalah sumur jalatunda yang konon menurut sejarah sumur ini dibuat langsung oleh kanjeng sunan. Para pejiarah biasanya ngalap berkah dengan mengambil bekas air mineral untuk membawa sedikit air dari sumur tersebut.
Di sepanjang lokasi dipadati dengan warung-warung makanan serta oleh-oleh khas Cirebon dan makam Sunan Gunung Jati yang merupakan kreasi dan kesenian dari para penduduk sekitar Makam.jika anda berniat untuk berjiarah dan berwisata ke makam Sunan Gunung Djati ini, jangan pernah mencoba untuk meminta-minta kepada makam Sunan, karena hanya pada Allah SWT lah tempat kita meminta. Adapun berjiarah ke makam atau petilasan dari para Waliyullah hanya sebatas mengambil manfaat untuk meneladani keteladanan dan keshalehannya saja.